Lihat ke Halaman Asli

YOGA VERI SURYA WIJAYA

Analisis Hubungan Luar Negeri

Perang Russia-Ukraina Disebabkan Arogansi NATO

Diperbarui: 22 Desember 2023   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

atlanticcouncil.org

Apa yang oleh Presiden Vladimir Putin sebut sebagai Operasi Militer Khusus kini menjadi perang yang tidak kunjung usai. Terlalu banyak pihak yang terlibat sehingga sangat sulit untuk memulai pertanyaan "Bagaimana perang akan diakhiri?". Pada tanggal 24 Februari 2022, Russia melancarkan operasi militer ke salah satu tetangga di sebelah barat daya negara itu, Ukraina. 

Sebuah operasi yang bahkan tidak akan pernah dibayangkan akan terjadi lantaran di tahap awal pra-serangan karena mereka seolah menarik kembali armada tank yang sudah disiapkan. Kini sudah hampir 2 tahun perang telah terjadi, menimbulkan banyak sekali drama dan satu-satunya pihak yang pantas untuk disalahkan adalah NATO.

Siapa NATO dan kenapa mereka ingin Ukraina Berperang ?

NATO dan Pintunya yang Terus di Buka

Sebuah tujuan mulia untuk melindungi Eropa Barat menjadi dasar didirikannya NATO pada 1949. Sepesimis apapun kita pada tahun 2000-an mengenai NATO, tidak bisa dipungkiri keberadaannya adalah keajaiban besar bagi perdamaian abadi. NATO sukses atas dua hal, yang pertama adalah menahan Uni Soviet serta yang kedua adalah reintergasi Eropa.

NATO pada satu sisi berhasil menahan laju invasi yang mungkin akan dilakukan oleh Uni Soviet, satu hal yang akan sangat penting bagi perdamaian abadi lantaran perang antara Uni Soviet dan Eropa pasti akan berujung pada Perang Dunia Ketiga. 

NATO disaat bersamaan juga sukses memungkinkan dilakukannya reintegrasi Eropa sehingga memungkinkan dibentuk Uni Eropa, sebuah persatuan ekonomi dan politik, persatuan yang akan sangat mustahil dilakukan jika masih terdapat antagonisme jerman, dan NATO berhasil menyingkirkan antagonisme tersebut sekaligus menyatukan dua rival Inggris serta Prancis.

Kini "Keajaiban Perdamaian" tersebut telah berubah menjadi asal muasal perang Russia-Ukraina, bahkan mungkin Perang Dunia Ketiga di masa mendatang. Keberadaan NATO tidak lagi akan memainkan peran penting pada nilai-nilai perdamaian melainkan justru malah akan menjadi sumber permusuhan, suatu delima yang disebabkan oleh periode kesalahan desain NATO.

Pada awal abad 21 pasca berakhirnya Perang Dingin hingga saat ini NATO menarik negara-negara Eropa Timur untuk bergabung ke dalam aliansi, menjadikannya monster jumbo yang pasti akan ditanggapi sebagai ancaman oleh Vladimir Putin. Semua berawal dari "Kebijakan Pintu Terbuka Nato".

Kebijakan Pintu Terbuka NATO adalah faham yang dipaksakan oleh Amerika Serikat dan didasarkan atas kepentingan luar negeri Amerika pula kepada NATO. Kebijakan Pintu Terbuka NATO menjadikan aliansi dengan bebasnya menarik lebih dari selusin negara di Eropa Timur bahkan memberikan harapan kepada Ukraina, negara yang berbatasan dengan Russia.

Satu-satunya sebab musabab invasi yang dilakukan Russia adalah Pintu yang dibuka oleh NATO kepada Ukraina, dan garis merah terbesar telah dilanggar oleh Amerika bersama NATO saat itu juga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline