Lihat ke Halaman Asli

Ajaran Hidup Merdeka Ki Hajar Dewantara

Diperbarui: 4 April 2017   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1426128690666303146

10.3 Berdasarkan asas Tamansiswa, yang menjadi syarat hidup merdeka berdasarkan pada ajaran agama, bahwa bagi Tuhan semua manusia itu pada dasarnya sama, sama haknya dan sama kewajibannya. Sama haknya mengatur hidupnya serta sama haknya menjalankan kewajiban kemanusiaan, untuk mengejar keselamatan hidup lahir dan bahagia dalam hidup batinnya. Jangan kita hanya mengejar keselamatan lahir, dan jangan pula hanya mengejar kebahagiaan hidup batin.

10.4 Sebagai peringatan, bahwa kemerdekaan diri kita dibatasi oleh kepentingan keselamatan masyarakat. Segala kepentingan bersama harus diletakan diatas  kepentingan diri masing-masing akan hidup selamat dan bahagia, apabila masyarakat kita terganggu, tidak tertib dan damai. Jangan sampai hak diri itu merusak hak diri orang lain sesama kita, yang berarti merusak keselamatan hidup bersama, yang juga merusak kita masing-masing.

7.1 Hak seseorang akan mengatur dirinya sendiri, dengan mengingat tertibnya persatuan dalam perikehidupan umum. Tertib dan damai itulah tujuan kita yang setinggi-tingginya. Bertumbuh menurut kodrat itulah perlu sekali untuk segala kemajuan dan harus dimerdekakan seluas-luasnya.

7.5 Untuk dapat berusaha menurut asas yang merdeka dan leluasa. Maka kita harus bekerja menurut kekuatan sendiri. Walaupun kita tidak menolak bantuan orang lain, akan tetapi kalau bantuan itu akan mengurangi kemerdekaan kita lahir atau batin haruslah ditolak. Itulah jalannya orang yang tak mau terikat pada kekuasaan, karena berkehendak mengusahakan kekuatan diri sendiri.

20.1 Hidup salam dan bahagia, yang berarti selamat lahirnya dan bahagia batinnya, dicapai dengan kecukupan sandang pangan keperluan jasmaniah dan bebas merdeka jiwanya, bebas dari gangguan lahir dan gangguan batin, bebas dari ketakutan. Orang tak akan bahagia apabila hidupnya hanya dengan kecukupan makanan dan pakaian, kalau dia hidup dalam ketidak bebasan dan ketakutan. Kecukupan sandang pangan tanpa kebebasan dan kemerdekan jiwa, tak akan memberi bahagia. Sebaliknya kebahagiaan tak akan ada selama orang masih menderita kekurangan keperluan jasmaninya. Ki Hadjar mencita-citakan hidup manusia lahir batinnya.

20.2 Hak kemerdekaan diri adalah hak mengatur diri sendiri, yang dicantumkan sebagai asas Tamansiswa yang utama dan pertama, menjadi dasar mencapai cita-cita hidup salam bahagia dan masyarakat tertib damai.

Cita-cita hidup salam bahagia hanya bisa dicapai dalam satu masyarakat yang tertib dan damai, tata lan tentrem (orde en vrede).

Ketertiban menjadi syarat mendatngkan damai, tetapi ketertiban oleh karena paksaan dan tekanan tidak akan mendatangkan kedamaian hidup.

Tertib lahirnya, damai batinnya itulah masyarakat yang akan dicapai oleh Tamansiswa.

Ciri-ciri masyarakat tertib damai dan salam bahagia adalah :


  1. Masyarakat yang teratur, swadisiplin, masing-masing warganya menempatkan hak asasinya seimbang dengan kewajiban asasinya.
  2. Masyarakat kekeluargaan yang demokratis, transparan, dan akuntabel, saling kasih sayang sesama, saling menghormati dan menghargai adanya perbedaan, dan saling tolong menolong dan gotong royong dalam memecahkan masalah.
  3. Masyarakat yang seluruh anggotanya suka berikhtiar (makarya) dan hidup sederhana, merasa tercukupi kebutuhan sandang pangan, perumahan, kesehatan, pendidikan, dan hiburan dari hasil pendapatannya sendiri secara halal.
  4. Masyarakat yang seluruh anggotanya merasa bebas untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya, merasa bebas berpikir dan berpendapat, bebas berkumpul dan berserikat, merasa terlindungi hukum dan keamanannya dengan tetap menjaga kebebasan hidup orang lain dalam kehidupan bersama.

Hidup salam dan bahagia itu adalah hidup yang merdeka dengan kita mempunyai hak mengatur diri kita sendiri yang mana hak kita itu tidak merusak hak orang lain. Hak mengatur diri sendiri itu beralaskan mengingat tertibnya persatuan perikehidupan umum yang bertumbuh menurut kodratnya dan harus kita merdekakan setinggi-tingginya.

Jadi hidup salam dan bahagia merupakan sarana untuk hidup damai, dan hidup damai merupakan sarana untuk hidup tertib. Untuk dapat hidup tertib damai salam dan bahagia manusia harus gemar berusaha (makarya) dan hidup sederhana (sekedar ada).

Yhoga H.P

Mahasiswa FE UST




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline