Lihat ke Halaman Asli

Korting Kaart, Eurolines, and Paris (Part 2)

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1385099054848210907

Rute Groningen-Zwolle-Duivendrecht telah dilalui walaupun berganti track kereta beberapa kali sebelum sampai Amsterdam Amstel. Hmm… sounds ribet ya? Tidak juga. Dengan kualitas pelayanan yang ditawarkan infrastruktur transportasi negara tulip ini, beberapa trip menuju suatu tempat tidaklah seribet dan secapek penggunaan layanan transportasi di Indonesia.Jam kedatangan bus dan kereta api yang benar-benar on-time serta kenyamanan berada dalam transportasi ini membuat semuanya terasa mudah, efisien, dan menyenangkan.

Fiuh… 10.34am, finally… dengan langkah pasti, aku menuju kantor Eurolines dan mengurus segala sesuatunya. Tiket bus Eurolines menuju Paris aku dapatkan dengan harga yang murce sangat, bro, sis.. Cuma €18 sodara-sodara!!! (plis, ga usah ngitung denda yang tadi deh, itu human error!Tapi klo mau ditambahin juga masih murah banget kok, hehehe… it’s such a fun!). Btw, untuk mendapatkan tiket murah seperti itu, kita bisa hunting 3 bulan sebelumnya di situs eurolines (niat banget ya, tapi memang harus diniatkan dong, biar hidup terasa lebih bermakna.. xoxoxo).

Ok then… bismillaaah.. saatnya berangkatt!

Bus ini melakukan pemberhentian sekitar 3 jam sekali untuk istirahat, dan 1 kali berhenti untuk pemeriksaan passport para penumpang oleh petugas imigrasi di perbatasan. Selama perjalanan, terlihat pemandangan eropa yang sangat tipikal dengan wind molen, bangunan klasik, dataran rata, jalanan yang rapi dan bersih. Pemandangan itu membuatku bosan. Cemilan dan bekal makan siang yang telah kusiapkan pun sudah licin tandas. Bermain sudoku, menjelajah “The Lost Symbol” membuat mataku cepat terpejam dan berharap ketika membukanya aku sudah berada di Perancis.

Perjalanan terasa lama sekali. Keluar Belanda, melewati daerah pertanian, masuk ke Belgia, sebelum sampai ke tujuan akhir. Aku terbangun dan melihat semua perbekalan dan peralatan perang sudah dikeluarkan demi membunuh kebosanan. Pada akhirnya aku pasrah dan kembali ke alam bawah sadarku.Perjalanan 7 jam menuju Perancis pun kulewatkan dengan tidur, membaca buku, main sudoku, tidur lagi *_*…Empat puluh lima menit kemudian… Alhamdulillaah.. akhirnya kakiku menapak Gare du Nord, Paris, stasiun kereta terbesar di Paris.Setelah tertib antri turun dari bus, aku menuntun travel bag mungilku dengan langkah kaki yang mantap menuju pintu keluar kantor Eurolines.Di tengah asyiknya aku menikmati langkahku, ada seseorang yang menjulurkan tangannya, dan dengan sigap dia mengambil travel bagku… O-O… Tas itu pun berpindah tangan dalam sekejap!

[caption id="attachment_293789" align="aligncenter" width="300" caption="Gare du Nord"][/caption] Apa yang harus kulakukan? Berteriak minta tolong? Berlari mengejar orang itu? Merebut tasku kembali? Lapor polisi?

Tidak. Aku tidak melakukan apa-apa. Aku membiarkannya mengambil tas itu.  Orang itu tidak melarikan diri. Dia memandangku.. dan tersenyum hangat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline