Lihat ke Halaman Asli

Yanto Tena

Sang Pemimpi

Gelar Pendidikan Kader dan Sekolah Kepemimpinan Nasional Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia

Diperbarui: 10 Februari 2020   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama--mandarnews.com

Stalariga_ Sekolah Kepemipinan Nasional dan Seminar Kebangsaan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Bertempat di Aula Yayasan Bina Darma, Desa Bugel, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga,  Provinsi Jawa Tengah. senin,03/02/2020.

Korneles Galanjinjinay Ketua Umum (Ketum) dalam pidatonya mengatakan GMKI   memiliki ciri, landasan gerak, nilai-nilai pergerakan yang senantiasa mengiringi dalam melaksanakan tugas panggilan untuk mencapai tujuannya, semua hal tersebut merupakan roh dari organisasi yang menjiwai pentingnya proses Kaderisasi yang berkelanjutan, Roh dan jantung organisasi ada pada kaderisasi, sebagaimana   organisasi mampu mempersiapkan pemimpin yang limitan dan pekah dalam tugas dan tanggungjawabnya.

Lebih lanjut Korneles mengatakan  kaderisasi harus terus dilaksanakan dengan tidak meninggalkan landasan filosofis atau fundamental GMKI yaitu berciri kemahasiswaan, kekristenan dan keindonesiaan.

Dirinya berharap GMKI harus berakar baik dalam gereja dengan mengedepankan PA (Pendalaman Alkitab) dalam langgam kerjanya juga harus dibekali dengan keahlian yang menghantarkan GMKI mampu berkarya dalam pembinaan kader berbasis vokasi tuturnya.

Ketua DPRD kiri, Kesbangpol Jateng Kanan, dan perwakilan staf kemenhan tengah--dokpri

kegiatan tersebut mengambil tema "Milenial Membumingkan Pancasila".DPRD Kota Salatiga, Kementrian Pertahanan (Kemenhan) dalam hal ini perwakilan staf Kemenham, dan Kesbangpol (Kesatuan Bangsa Dan Politik) Jawa Tengah hadir sebagai pembicara.

Ketua DPRD Dance Palit menyatakan perubahan pola pikir dan perubahan perilaku di era disruption ini harus diperhatikan dengan perkembangan zaman yang semakin memadai dirinya berharap mahasiswa di zaman milenial ini mampu menjaga nilai-nilai pancasila sebagai lambang NKRI agar Lambang Negara kita menjadi satu adanya sebagaimana dengan yang di impihkan para pejuang Bangsa Indonesia waktu itu.

Bagaimana caranya? satu - satunya yang harus kita lakukan adalah kembali pada tradisi - tradisi kita, "tradisi berorganisasi, bermasyarakat", karena zaman sekarang hampir tidak ada lagi yang bisa dipercaya katanya.

Staf menhan dalam pemaparannya ia mengatakan Pemerintah telah mengeluarkan UU No 23 Tahun 2019 mengenai pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara, bela negara, dirinya berharap agar setiap warga NKRI tetap menjaga kesatuan bangsa ini dengan menanam nilai-nilai pancasila dalam diri kita, khususnya nilai-nilai toleransi beragama, budaya dan bermasyrakat tuturnya.

Kesbangpol Jateng di akhir sesi dirinya mengajak para peserta seminar yang notabene sebagai mahasiswa mengambil peran menjaga dan memperkuat wawasan kebangsaan, "pemuda harus berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, sekaligus menginspirasi pembangunan nasional dimana Indonesia zaman sekarang sudah berada pada revolusi industri 4.0 tuturnya.

Kegiatan tersebut berjalan degan baik  dan dinamikanya sangat seruh ketika di bukanya sesi tanya jawab semangat para peserta yang begitu antusias ***.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline