Lihat ke Halaman Asli

Yanti Sriyulianti

Berbagilah Maka Kamu Abadi

Mau Nikmati Alam Nan Indah Permai? Biasakan Jalan Kaki ya

Diperbarui: 18 Oktober 2022   00:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri David Hendra

Topik Pilihan Kompasiana tentang orang Indonesia yang malas jalan kaki bukan isapan jempol.  Yola, Dara Kampar 2022, baru pertama kali ikut rombongan ke air terjun Batu Tilam. Tubuh tinggi semampai Yola  ternyata tidak menjaminnya bisa  langsung  menaiki tangga kayu menuju Homestay Batu Tilam.

"Wah, Bu Yanti memang kuat sekali ya. Semalam langsung naik tangga setelah berjam-jam kita menempuh jalan yang terjal dan curam  Eh pagi ini ibu sudah berendam di bawah air terjun!" Ujar Yola sambil menghampiri perempuan setengah baya yang sedang berdiri di kolam air dingin.

Dokpri David Hendra Air Terjun Batu Tilam, Surga Tersembunyi Terbaik Penerima Anugerah Pesona Indonesia (API) 2021

Jalan mendaki lagi sukar menuju lokasi yang akan dijadikan Taman Ekowisata Relijius Dunia ditempuh Yola dengan suka cita. Wali Desa Kebun Tinggi mengemudikan mobil double gardan miliknya meliuk-liuk di antara lubang menganga, bebatuan, dan tanah merah licin sepanjang 68 km membawa Dara Kampar ini bersama Yanti Kerlip, Sahabat Bupati Kampar, dan Heni Meilala, staf Disparbud. 

Homestay Batu Tilam terletak di gua yang cukup tinggi. Mobil yang dikemudikan Kabid Pemasaran Pariwisata, David Hendra sudah parkir di depan titian tangga menuju pondok kayu yang dibangun Bumdes Batu Tilam dengan dana bantuan dati Kemendes PDTT tersebut. Tubuh gemuk tidak membatasi Yanti Kerlip menaiki tangga kayu menuju pondok. "Ayo anak-anak, kita sudah sampai di surga!"Teriakannya memecah kesunyian malam di Batu Tilam. 

"Ibu pernah mengalami kesulitan jalan kaki dan jongkok selama.beberapa minggu pada Maret-April 2021. Dokter bilang, saraf kaki ibu alami schock karena lama tidak digerakkan.   Tiba-tiba langsung digunakan jalan kaki sepanjang 6 km ke RS Borromeus. 

Setelah terapi selama 3 bulan dengan pilates lutut dan peregangan khusus, ibu bisa berjalan dan mulai membiasakan jalan kaki 10.000 langkah setiap pagi dan petang, "ujar Yanti Kerlip menjawab keheranan anak-anak muda yang menemaninya melakulan survei jalan yang perlu diperbaiki dari Batu Sasak ke Payakumbuh.

Keesokan harinya, Yanti mengajak Azli, Ridho, dan Bambang meniti jalan curam dan licin menuju air terjun. Yola dan Heni mencoba menyusul mereka. Namun berbalik pulang melihat jalan curam. Keduanya bergantian sampai di air terjun naik motor trail bersama David.

Dokpri David Hendra.

Kebiasaan jalan kaki berbulan-bulan membuat Yanti bisa menikmati tadabbur alam di kawasan dengan puluhan air terjun yang memukau di tengah belantara. 

"Alhamdulillah, ini yang kedua kalinya saya dapat mengunjungi surga tersembunyi Batu Tilam. Seluruh dokumentasi jalan yang perlu diperbaiki sudah dikirim ke Pak Teja, Kepala UPT 5.  Semoga tamu undangan kegiatan Promosi Wisata Di Festival SDG's Desa Kreatif yang akan berlangsung pada 21-25 Oktober 2022 di Batu Tilam juga menikmati perjalanan yang menakjubkan ini dengan aman dan selamat,"pungkas  Yanti Kerlip.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline