Lihat ke Halaman Asli

WIBK 4 - Perempuan (ke-2) Wapres RI ke-13

Diperbarui: 30 Maret 2018   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terjadi "hang" di komputer program Kompasiana sehingga artikel yang seharusnya terunggah jam 08.00 Jumat pagi ini raib entah kemana. Sekarang ini saya tayangkan  mulai jam 21.00 Jumat malam tentang Perempuan (ke-2_ Wapres RI ke-13.

Saya berdialog dengan Bung Karno di taman Danau sekitar Jalan Lembang Menteng,  sisa sisa kenikmatan Menteng zaman Hindia Belanda yang teduh, hijau dan tenang. 

CW: Selamat pagi pak  Menteng ini sekarang makin lama makin berubah meski sudah dicoba dipertahankan dengan regulasi peruntukan. Tapi model rumahnya sudah tidak rapi karena "ambur adul" Sebagian besar jadi ruko dan makin lama jalur hijau yang teduh tenang dan lebar tidak ada lagi kecuali Jl Teuku Umar, Jl Diponegoro dan Jl Imam Bonjol. Yang lain sudah ruwet tidak keruan. 

BK: Ya karena itu sebetulnya dulu saya pernah menyatukan jabatan Mendagri dengan Jabatan Gubernur DKI dirangkap jadi satu lpada kabinet terakhir saya dan naasnya menteri merangkap gubernur DKI itu termasuk yang ditahan oleh Soeharto 18 Maret 1066. Setelah itu saya lantik Ali Sadikin yang baru nonjob karena terkena reshuffle 27 Maret 1966 menjadi Gubernur pada Kamis 28 April 1966.

Tapi karena sudah ada Gubernur baru terpilih  ya kita tidak usah terjerat masa lalu. Kita bicara masa depan saja terutama polemik cawapres yang sudah mulai ramai dengan bursa nama nama diantaranya Menkeu ke26/30 Sri Mulyani Indrawati  yang merupakan salah satu calon terkuat. Mari kita lihat utak atik "pre-destinasi" mbak Ani ini yang lahir 26 Agustus 1962 seangkatan dengan Chairul Tanjung 

Ia menjadi menkeu ke-26 kemudian terpental karena kasus Bank Century  dan diselingi oleh Menkeu ke 27 Agus Martowardoyo, Menkeu ke-28 Chatib Basri dan Menkeu ke-29 Bambang Brojonegoro lalu dipanggil kembali jadi Menkeu ke-30. Dizaman liberal hanya Sumitro Djojohadikusumo bisa 2 kali jadi Menkeu pada 2 kabinet ( Wilopo dan BH) lalu ikut pemberontakan PRRI 1958-1968, bisa balik lagi jadi Menteri Perdagangan era Soeharto  Sebetulnya orang Indonesia mengorbit ke Bank Dunia /IMF bukan cuma dizaman sekarang, dizaman liberal juga sudah banyak orang yang berpengalaman  bertugas di Bank Dunia /IMF di Washington.

Bisa melalui jalur mewakili Negara RI tapi bisa juga langsung jadi korps pegawai Bank Dunia IMF yang dipilih karena kinerja meritokrasi pribadi seperti Arifin Siregar misalnya. yang kemudian pulang dan menjadi Gubernur BI ke 9 menggantikan Gubernur BI ke-7 Rachmat Saleh yang bertahan 10 tahun berarti memegang rekor 2 termin 1973-1983. Setelah itu semua Gubernur BI hanya 1 termin tidak ada yang 2 termin. 

CW: Pak hari ini kita bahas Menkeu dan cawapres 2019 soal Gubernur sudah kemarin panjang lebar.

BK: Ya Menkeu SMI ini bisa mengulangi riwayat wapres ke-11 Boediono tapi kalau ikut jalur Boediono kan cuma ban serep tidak punya karir masa depan jadi presiden RI. Sedang kalau dia jadi wapres 2019-2024 maka pada pilpres 2024 ia berumur 62 masih OK melanjutkan jadi Presiden ke-8 setelah melalui jenjang wapres ke-13.  Jangan takut angka 13 sebab Masagung justru feng shuinya rumah, mobil, kantor, toko pakai no 13 semua malah  hok gie meski  sekarang anaknya terkena masalah eKTP.

CW: Pak tentang Bank Dunia/IMF ini sebetulnya sampai dimana kebenaran teori konspirasi menjatuhkan Soeharto 1998.

BK: Setelah krismon melengserkan Soeharto maka banyak kajian diterbitkan termasuk "penyesalan" IMF bahwa resep yang diberikan IMF menutup 16 bank 1 November 1997 merupakan blunder besar karena Indonesia belum punya LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).  Resep penutupan bank tanpa eksistensi LPS mengakibatkan rush perbankan dan capital flight yang tidak keburu dikontrol seperti Mahathir lakukan di Malaysia dengan memecat Anwar Ibrahim yang hampir meniru resep IMF di Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline