Lihat ke Halaman Asli

Balagha Baligh Tabligh Mubalaghogh

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Baligh, kaki kananmu lekaslah mendaki. Namamu menua, tangan mungilmu

mencari masa gundu yang terampas. Sampailah pada balagha semi. Kedipan

mata tertahankan. Bukan gundu yang menyelinap dalam igauan. Linglung!

Matamu berkaca-kaca, sejak pagi balaghogh menyita nyawamu. Bukan

setingkat mubaligh yang meruang dalam dirimu. Kau hanya ingin tersenyum

menemui arwah tabligh. Memuja yang maha mubalaghoh.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline