Lihat ke Halaman Asli

Teguh Hariawan

TERVERIFIKASI

Traveller, Blusuker, Content Writer

Inovasi Berbasis OPO TUMON. Apa Itu?

Diperbarui: 17 Desember 2023   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

History Corner, Pojok Foto Sejarah (Dokumen Pribadi)

Benar kata Jonan, seseorang yang telah membawa perubahan besar di dunia perkeretaapian Indonesia. "Pemimpin harus bisa mewujudkan VISI, tidak sekedar menyusun VISI". Kalau sekedar menyusun VISI, hampir semua orang bisa. Maka, perlu langkah konkret untuk mewujudkan mimpi itu, salah satunya dengan melakukan inovasi.

Maka, sejak dua tahun lalu, sejak pindah ke sekolah baru, di SMAN 1 Gondang wetan, Kabupaten Pasuruan, saya menyusun sebuah model "OPO TUMON" dalam menggagas inovasi yang akan dilakukan di sekolah. OPO TUMON adalah akronim dari O= Observasi, P= Potensi dan O=Organisasi. Artinya sebelum melakukan inovasi, perlu dilakukan langkah-langkah observasi secara menyeluruh baik kondisi fisik dan non fisik, sumber daya manusia, anggaran, sarpras, menggunakan analisis SWOT. Dilanjutkan dengan menginventarisasi seluruh potensi yang ada. Terakhir, mempertimbangkan perlu tidaknya organisasi yang akan mengatur dan menjalankan inovasi tersebut. 

Flow Chart Inovasi Literasi (Dokumen Pribadi)

Dari kajian OPO inilah akan muncul: rencana, strategi, SOP, tujuan serta  aspek penunjang lainnya untuk mewujudkan inovasi. Sebagai contoh konkret, melalui kajian OPO, saya melakukan 2 kegiatan inovasi. Yakni,  Inovasi Literasi dan Inovasi Double Track. Double Track, adalah inovasi yang bertujuan memberikan nilai tambah, keunggulan dan peluang lebih besar bagi siswa yang tidak melanjutkan ke pendidikan tinggi saat lulus dari SMA.

Setelah merumuskan melalui konsep OPO, maka inovasi yang akan dilakukan haruslah memiliki dua target/ tujuan. Target pertama DAMPAK, kedua adalah PRODUK. Tanpa Dampak dan Tujuan, maka inovasi tidak akan menghasilkan apa-apa.  

Nah, Dampak dan Produk harus berpijak pada kriteria TUMON.  TUMON adalah sebuah akronim. T=Trend, artinya dampak dan produk inovasi wajib hukumnya mengikuti tren. Harus kekinian, modern dan sesuai dengan zamannya. U=Usefull, bermanfaat. Artinya, dampak dan produk inovasi harus memberi manfaat yang besar kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung.  

M=Meaningfull, bermakna. Maksudnya, dampak dan produk inovasi mampu mencerminkan nilai-nilai khas ataupun ciri-ciri kearifan lokal yang perlu diangkat ke permukaan. O= Out of The Box, ini bagian utama dan terpenting dari sebuah inovasi, karena inovasi seharusnya visioner, harus keluar dari zona nyaman. Inovasi  harus mampu menggali sisi-sisi yang kadang dilewatkan orang atau bahkan belum pernah dipikirkan orang.  Sedangkan N=managemeN , maksudnya sebuah inovasi akan baik dari segi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, jika ada manajemen khusus yang menaunginya.

INOVASI LITERASI

Sebagai salah satu perwujudan VISI, maka di sekolah,  kami melakukan Inovasi Literasi Berbasis OPO TUMON. Ternyata, hasilnya luar biasa, baik dampak maupun produknya. Diantaranya inovasi literasi reguler (seperti yang umumnya dilaksanakan di lembaga pendidikan antara lain: membaca senyap, pojok baca, membuat mading, baca Yasin, lomba literasi, duta literasi, taman baca, majalah sekolah, penerbitan buku, story telling, video dokumenter. Juga muncul inovasi dan ide-ide baru seperti:  History Corner (Pojok Sejarah), Banner Sejarah, Cafe baca, Newspaper Design, Buletin, Outdoor Activities, Wattpad, Blog dan banyak lainnya. 

Cafe Baca (Dokumen Pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline