Lihat ke Halaman Asli

Memeras Sunyi

Diperbarui: 23 Juni 2017   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malampun ngeras dipelukan 

sebentuk mawar seperti badai, bayang-bayang menari menggerayangi bulan sabit

mempertegas cemas-nafas lelaki yang beku terrantai waktu

sepasang mata terbata-bata mengeja duka, serta jemari yang menari kian gemetar memeras rindu, memahati ketujuh matahari lapuk

sekuntum mawar masih memelas, pulas

mendengkur.

tetes-tetes sepi tak kunjung netas oleh purnama.

Masih mendekam.  selip diantara dua bibir yang diam. dan yang bungkam.

Malam lebaran. '04




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline