Lihat ke Halaman Asli

Jurika Fratiwi SH SE MM

Sekjen DPP Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (HIPMIKINDO)

Fasilitasi Temu Pelaku Usaha dan Perbankan Wujud Keseriusan Kemenkop dalam Membantu UKM

Diperbarui: 8 Oktober 2023   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Temu pengusaha yang terwakili oleh PT. Pertiwi Alam Jaya  dan perbankan pagi ini  difasilitasi  Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) ) Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah selaku mediasi dari pelaku usaha dan perbankan (BNI) yang diharapkan agar memberikan solusi kepada UMKM dalam recovery untuk mendapatkan kepercayaaan agar diberikan modal kerja kembali dari perbankan. (06/11)

Pertemuan diatas terlihat keseriusan deputi bidang usaha kecil kemenkop dalam membantu ukm, yang terdampak Covid-19 “ini sebuah kinerja yang harus di apresiasi oleh teman-teman ukm tentang upaya kemenkop memperjuangkan UKM yang tidak tanggung-tanggung, dan sebaiknya tidak hanya kemenkop yang melakukan ini, karena ada beberapa kementerian yang juga bersinggungan dengan UKM tapi belum terdengar kontribusi kementerian lain dalam mengupayakan kebangkitan UKM terkait dengan pelaku usaha yang mayoritas membutuhkan relaksasi kredit dari perbankan agar memiliki kesempatan mengajukan kredit guna mendapatkan modal kerja, pastinya banyak UKM yang membutuhkan modal kerja untuk bangkit bukan hanya PT. Pertiwi saja”. kata Jurika selaku Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil (DPP Hipmikindo).

“Saya mengucapkan terimakasih khususnya kepada pak  Hanung Harimba Rachman dan staff  Deputi Bidang Usaha Kecil  Menengah KemenKopUKM, yang sudah merespon dengan cepat dengan memfasilitasi pertemuan pagi ini, semoga pertemuan ini tidak hanya pertemuan penghipur lara tetapi dapat diwujudkan dengan pengucuran kredit perbankan kepada PT Pertiwi Alam Jaya”. kata Jurika yang juga menjabat ketua komisi tetap Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), dengan membawa harapan yang begitu besar dalam pertemuan ini agar pemerintah peduli dan keberpihakan kepada perempuan pengusaha dimana kita diingatkan pencapaian 50 % ditahun 2030 untuk SDGs goal 5 yaitu kesetaraan gender.

Jurika Fratiwi selaku founder PT. Pertiwi Alam Jaya bidang usahanya Kontraktor dan Distribusi Sabut Kelapa,  perempuan pertama di Indonesia yang menangani penghijauan lahan atau lahan bermasalah menggunakan sabut kelapa, memiliki binaan kelapa ibu rumah tangga, perempuan ex lapas, manula dan perempuan ex penyalah guna narkoba. Distribusi Sabut Kelapa yang diolah menjadi cocomesh sebagai media tanam yang dapat menyuburkan lahan. Selama ini PT. Pertiwi mendapatkan supply bahan baku dari pengrajin binaan yang terdapat dibeberapa daerah, dampak terhentinya  PT. Pertiwi  akan dirasakan oleh pengrajian yang mensuplay bahan baku untuk kontrakor .

PT. Pertiwi yang saat ini menghadapi kesulitan untuk mendapatkan modal kerja dari perbankan karena terdampak Covid, terkendala ketika mendapatkan Surat Perintah Kerja  untuk mengerjakan project Penghijauan di IKN, mengingat  BUMN  tidak dapat memberikan DP dari project tersebut, sehingga mengalami kesulitan untuk memulai pekerjaan. “saya berharap perbankan dapat melihat dan memberikan perlakuan khusus dari nasabah sehingga dapat mengucurkan kreditnya dengan melihat dari beberapa aspek dengan memberikan preoritas dari melihat  project yang akan dikerjakan. Project yang di dapat PT Pertiwi adalah project negara untuk percepatan pembangunan di IKN, seperti amanat bapak Presiden Joko Widodo” kata Jurika menutup pembicaraan yang menyatakan hasil dari BNI tidak memberikan kepastian hanya sebatas seperti konsultasi dan diskusi karena bank hanya menyarankan secara formalitas saja dengan pesan dan nasihat umum bukan tindakan khusus. (Jf)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline