Lihat ke Halaman Asli

Giyat Yunianto

Insya ALLOH profil yang saya buat dapat dipertanggungjawabkan.

Perlukah Pasal Pujian untuk Presiden???

Diperbarui: 6 September 2015   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semakin tinggi sebuah pohon maka akan semakin kencang pula angin berhembus, begitu juga dengan kedudukan manusia.Semakin tinggi kedudukan seseorang maka akan semakin besar pula cobaan dan tantangan yang menimpanya.

Bila seseorang akan ditinggikan derajatnya oleh ALLOH SWT sudah sepantasnya orang tersebut memahami kehendak Yang Maha Kuasa terhadap dirinya.Dengan "memahami" kehendak sang pencipta Insya ALLOH orang tersebut akan selalu HusnuDzon terhadap segala peristiwa yang terjadi pada dirinya.
Presiden merupakan sebuah jabatan yang tinggi di sebuah negara.Tidak sembarang orang mampu menjadi Presiden.Hanya orang-orang pilihan saja yang mampu menduduki jabatan tersebut.

Sebagai orang pilihan sudah sepatutnya seorang presiden paham akan risiko yang akan menimpanya dan tidak perlu membuat hal-hal yang tidak penting.
Oleh karena itu seorang presiden haruslah berjiwa besar dalam menghadapi segala permasalahan yang ada dalam sebuah negara.
Akan dihidupkannya kembali Pasal penghinaan presiden sangatlah tidak tepat dalam negara demokrasi dan era keterbukaan informasi.

Jika pasal penghinaan presiden akan dihidupkan kembali maka harus ada pula pasal pujian untuk presiden agar kehidupan berbangsa dan bernegara dapat berjalan seimbang.
Dapat dipastikan pasal tersebut akan menjadi masalah baru dan membelenggu kebebasan berekspresi setiap warga negara.
Ya ALLOH berilah kami pemimpin yang mampu mengayomi dan berjiwa besar dalam menghadapi setiap persoalan.Aamin.WallohuA'lamBishowab.Semoga Bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline