Lihat ke Halaman Asli

Puisi Berdarah

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi puisi berterbangan

Sebagian jatuh terhempas

Tertancap di ujung tiang bendera

Darahpun menetes Menodai sang saka

Ada apa

Sudah lebih enam belas tahun lamanya

Tak ada yang berubah selain hanya sebuah ketertinggalan

Pena penapun telah bercampur najis materialistis

Padahal lebih dari tiga puluh dua tahun lamanya merindukan kebebasan

Inilah wajah puisiku

Yang kotor dan bernada sumbang

Ketika bangsaku menjelma bak ayam aduan

Tertipu penampilan hanya karena wuah dan uang yang wuah

# borneosemakingundul




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline