Lihat ke Halaman Asli

Fahmi

Suka baca hoby menulis

Pilbub Jember, PDI Perjuangan Tidak Boleh Menjadi Ekor

Diperbarui: 27 Maret 2020   16:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jember tampak dari depan. | facebook.com/pdiperjuanganjember

PDI Perjuangan di Jember terlihat masih selow melihat dinamika politik Pilkada Jember saat ini. Sepertinya, mereka masih melakukan banyak pertimbangan untuk mengeluarkan rekomnya. Gerindra yang perolehan suaranya sama dengan PDI Perjuangan sudah lebih dulu tancap gas dengan mendukung Djoko Santoso diduetkan dengan H. Ahmad Halim.

Sementara PKB, memilih mencabut rekomnya ke Djoko Susanto dengan alasan Gerindra juga menyodorkan wakil untuk mantan Kepala BPN tersebut. Sepertinya, sosok Djoko menjadi perimadona partai politik, terlihat ketika PAC Nasdem yang kompak mendukung Djoko dan mengantarkannya daftar ke Gerindra. Padahal, rekomendasi Nasdem belum keluar.

Sebenarnya, ada apa dengan Djoko Susanto?

Banyak selentingan di sana sini bila Cost Politik Djoko unlimited sehingga menarik dan berpeluang besar untuk naik ke pendopo. Apalagi, infonya Djoko didukung penuh mantan Bupati Jember Mza Djalal.

PDI Perjuangan adalah partai yang paling ditunggu rekomnya akan jatuh ke siapa, sebab partai berlambang moncong putih ini dinilai memiliki kader militan, mesin politik lewat struktur partai berjalan sangat maksimal. Ditambah sebagai partai pemenang pemilu 2019 dan mengantarkan Puan Maharani sebagai ketua DPR RI.

Tahun 2015 menjadi partai pendukung Faida-Muqiet dan menang melawan Sugiarto-Dwikoryanto yang di back up penuh oleh sang manyar. Faida bersama Kyai Muqiet meninggalkan Pak Gik dan dr. Dwi dengan perolehan suara yang signifikan, hampir setiap kecamatan Faida menang.

Lalu, apakah pemilu 2020 ini, PDI Perjuangan akan latah merekomendasi Djoko Susanto yang elektabilitasnya rendah, tentu kami meyakini partainya kaum marhein ini akan berfikir dua kali untuk menjadi ekornya Gerindra. Di banner Sekretaris DPC PDI Perjuangan Jember, Bambang Wahyu bertuliskan "Kader Dewe" dengan jargon 'Loss Gak Rewel' sebagai tanda bahwa PDI Perjuangan akan mengusung kadernya sendiri untuk Calon Bupati dan Wakil Bupati Jember.

Entah, apakah sekretaris DPC PDI Perjuangan Jember itu akan menjadi Calon Wabub atau kah menjadi Cabub. Namun, sudah selayaknya PDI Perjuangan menjadi partai pengusung, guna membuktikan kepada publik bahwa partai besutan Megawati itu militan, tidak bergantung kepada uang sebagai modal utama sebagai calon.

Pepatah mengatakan, lebih baik menjadi kepala kucing daripada harus menjadi ekor singa.

"Bila uang menjadi modal utama, maka Oligarki akan Merajalela"

Penulis: Fahmi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline