Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Pertunjukan Hari

Diperbarui: 28 Oktober 2019   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Basah kali ini. Pecah awan menebar hujan menjawab rindu yang melulu ditagih pada bentangan muka bumi. Angin dingin. Embus menyemai benih menebus segala ingin segala janji. Mengendap debu hanyut terbasuh bersama kerak daki yang melumuri muka hari.

Alur cerita perlahan berganti
Monolog terik, dialog tentang panas menukik. Cukupkan, sudahi.
Hapus saja di lembar-lembar naskah tersisa masih
Dendam yang terpendam dan gerah amarah. Segera ganti.
Sebab hijau tunas rekah di muka bumi
Sekali tiada pernah inginkan perih

Ya, bukan alasan berkeluh lagi dengan segala ratap, segala rutuk, segala umpat puji. Segala perih yang tercipta dari sengitnya kompetisi dan janji-janji. Akhiri, jangan ungkit lagi. Seperti katak di tepi perigi, mari kita akhiri pertunjukan hari ini dengan bernyanyi.

Tutup layar. Kembali
Ke balik tabir-tabir mimpi

Bengkulu, 28 Oktober 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline