Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Hindari Culture Shock Saat Kuliah di Luar Negeri

Diperbarui: 3 Oktober 2016   12:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kuliah di luar negeri. Linkedin.com

Kuliah di luar negeri menjadi impian bagi banyak pelajar di Indonesia. Tetapi sebelum berangkat ke negara tujuan, sebaiknya pelajari dan pertimbangkan hal-hal yang perlu diperhatikan agar studi negara asing bukan menjadi beban baik secara mental maupun fisik.

Berikut ini adalah tips yang perlu disimak saat memutuskan kuliah di luar negeri:

  1. Lokasi. Sesuaikan permilihan negara dengan anggaran biaya yang dimiliki. Pastikan juga Anda sudah mengetahui bahasa, budaya, dan cuaca di sana.
  2. Universitas. Pilih universitas yang sesuai dengan minat. Perhatikan peringkat universitas yang dituju berdasarkan peringkat kepopuleran, biaya dan lokasi.
  3. Biaya kuliah. Cari tahu perkiraan kenaikan biaya per tahun agar bisa menyiapkan anggaran dengan baik. Hitung juga total waktu belajar di negara yang dituju
  4. Biaya hidup. Hitung kira-kira pengeluaran untuk biaya tempat tinggal, makanan, transportasi, hiburan, dan biaya tak terduga di sana. Biasanya, semakin jauh tinggal dari pusat kota, biaya hidup bisa lebih hemat. 
  5. Dokumen. Siapkan dokumen-dokumen penting yang dibutuhkan kampus atau pembuatan visa. Jangan lupa membuat beberapa salinan dokumen

Persiapan untuk berangkat keluar negeri bagi calon mahasiswa/i dengan pengetahuan tips di atas, belum cukup apabila mereka belum mengenal lebih jauh tentang negara dan wilayah yang baru yang masih terasa asing. 

Kadang-kadang pikiran tentang budaya negara yang akan ditempati sebatas dengan angan-angan yang tak berbeda dengan realitasnya. Ketika mereka melihat realitasnya dan belum sempat untuk beradaptasi maka timbullah culture shock atau gegar budaya.

Oleh karena itu ada empat fase dari adaptasi yang diperlukan dan diketahui sebelum berangkat ke luar negeri.

Fase Pertama

Fase pertama ini disebut dengan fase bulan madu. Mereka yang akan berangkat ke negara tujuan biasanya merasa antusias dan senang datang ke negara yang belum pernah ditempati/dikunjunginya.

Fase Kedua:

Fase kedua disebut dengan fase krisis. Mereka melihat banyaknya perbedaan yang dijumpai di negara baru dengan negara asal. Mereka merasa tak nyaman dimulai dengan makanan, logat sampai kepada kebiasaan sehari-hari yang berbeda. Perbedaan ini membuat mereka merasa terasing dengan lingkungannya.

Fase Ketiga

Fase ketiga disebut dengan fase penyesuaian. Mereka mulai berinteraksi atau menerima keadaan lingkugan di negara baru itu .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline