Lihat ke Halaman Asli

Pramudya Arie

Penulis Indonesia

Target Tiga Juta Wisman Tahun Ini, Realistis atau Impian Belaka?

Diperbarui: 17 Februari 2022   06:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kemenparekraf menargetkan kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun 2022 ini akan meningkat signifikan. Target yang ditetapkan lumayan tinggi, 3 juta wisman. 

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif, Sandiaga Uno  dalam Casual Talks on Digital Payment Innovation of Banking dalam rangkaian acara Presidensi Indonesia G20, hari Senin tanggal 14 Februari kemarin. 

Di tengah ketidakpastian situasi di masa pandemi  COVID-19 ini, apakah angka tersebut realistis, atau hanya sebatas angan semata? Adanya kebijakan pembatasan kedatangan orang dari luar negeri justru menjadi senjata makan tuan bagi penetapan target tersebut. 

Satu sisi pemerintah ingin mendatangkan sebanyak mungkin wisman, di sisi lain kebijakan pemerintah sendiri yang mengebirinya. Ini dilematis. Mari kita lihat data dari Kemenparekraf  ini :

  1. Kunjungan wisman ke Indonesia melalui seluruh pintu masuk bulan Desember 2019 berjumlah 1.377.067 kunjungan atau mengalami penurunan sebesar 2,03% dibandingkan bulan Desember 2018 yang berjumlah 1.405.554 kunjungan. 

  2. Kunjungan wisman ke Indonesia melalui seluruh pintu masuk tahun 2020 berjumlah 4.052.923 kunjungan atau mengalami penurunan sebesar 74,84% dibandingkan tahun 2019 yang berjumlah 16.108.600 kunjungan. 

  3. Kunjungan wisman ke Indonesia melalui seluruh pintu masuk bulan Desember 2021 berjumlah 163.619 kunjungan atau mengalami penurunan sebesar -0,28% dibandingkan bulan Desember 2020 yang berjumlah 164.079 kunjungan.

Prospek sektor pariwisata masih sangat tidak pasti. Pandemi COVID-19 terus menampar dengan keras. Pariwisata domestik sementara ini bisa sedikit membantu meredakan pukulan. Pemerintah memang telah mengambil tindakan cepat untuk memulihkan serta mengaktifkan kembali sektor ini, sekaligus melindungi pekerjaan dan bisnis. 

Banyak negara lain juga mengembangkan langkah-langkah untuk membangun ekonomi pariwisata yang lebih tangguh pasca pandemi nanti. Ini termasuk mempersiapkan rencana untuk mendukung pemulihan pariwisata yang berkelanjutan, mempromosikan transisi digital dan beralih ke sistem pariwisata yang lebih hijau, dan memikirkan kembali pariwisata untuk masa depan. 

Hampir semua negara di dunia saat ini juga menetapkan kebijakan pembatasan kedatangan orang dari luar negeri, sebagai upaya pencegahan penularan varian baru yang bernama Omicron. Ada beberapa negara yang bahkan tidak berani menetapkan target tinggi dalam penerimaan wisatawan mancanegara. Mereka masih bersikap realistis dan menunggu perubahan situasi yang lebih baik. 

Secara global, pariwisata merupakan kontributor signifikan untuk penciptaan lapangan kerja, pembangunan sosial ekonomi dan budaya di seluruh dunia. Di banyak kota, wilayah, dan negara, pariwisata memainkan peran penting sebagai pilar strategis PDB perekonomian setempat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline