Lihat ke Halaman Asli

Pemberontak Suriah Makin Jos Gandos Dipimpin Goerge Sabra

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Goerge Sabra, Seorang Oposisi Kristen yang pernah ditahan Assad kemudian dibebaskan. Goerge Sabra termasuk Oposisi yang agresif, sangat cocok untuk memimpin Koalisi Pemberontak (Sekutu Pemberontak). Para Mujahilin akan sangat bangga mendengar hal ini, mereka mendapat Pemimpin yang baru, Pendekar Kristen.

Sebelumnya, Koalisis bekerja mlempem dipimpin Oposisi Muslim, yang terus merengek minta senjata dari AS.

Dengan dipimpin oleh Goerge Sabra, AS lebih iklas untuk memberikan sumbangan, dukungan yang lebih besar kepada Pemberontak Suriah. Program yang diusulkan Senat AS beberapa waktu yang lalu adalah mereka ingin memperkuat basis kelompok Oposisi Kristen di Suriah.

Usaha AS telah membuakan hasil. Setelah menyingkirkan Pemimpin Oposisi Muslim sebelumnya, akhirnya AS berhasil mendudukkan Goerge Sabra ke posisi Ketua, walau ketua sementara. Selanjutnya, beberapa pengaruh AS akan mempengaruhi siapa yang boleh menduduki Ketua.

Ternyata strategi Penjajahan Suriah memiliki beberapa tahapan yang pasti:

Tahap 1: Demonstrasi menentang Pemerintah.

Tahap 2: Provokasi Pemberontakan dan membuat Keonaran

Tahap 3: Memprovikasi Kelompok Islam Radikal dengan Menerjunkan Agen-Agen Islam Radial milik Penjajah.

Tahap 4: Menambahkan Orang bayaran dari Saudi cs untuk membantu mengacaukan Suriah.

Tahap 5: Dalam Kondisi Terpaksa, Oposisi/Pemberontak akan terima tawaran apapun dari Penjajah. Saat itulah Penjajah memasukkan Goerge Sabra dan kawan-kawan dengan menjanjikan bantuan yang lebih besar lagi. Penjajah siap menguasai Suriah, tentu saja dengan surat kontrak dengan kontrak yang menguntungkan Penjajah.

Tahap 6: Penjajah akan membantu Pemberontak dengan alasan "Penyelamatan Senjata Kimia Berbahaya Terbesar Di Dunia di Suriah". Alasan Bohong ini beberapa kali dilontarkan Penjajah, demi menguasai Suriah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline