Lihat ke Halaman Asli

Jangan Bawa Dunia Pendidikan ke Paradigma Konflik

Diperbarui: 15 September 2022   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: cnnindonesia

Dunia pendidikan kita sebenarnya sudah lama terjerembab pada fase yang salah. Bukan soal kurikulum yang sudah ditetapkan tetapi tampaknya adalah soal pengawasan bahan ajar dan pelaksanaan isi ajaran yang disampaikan dari guru kepada siswa. Ini terutama pada sekolah dasar dan sekolah menengah, meski beberapa juga merujuk pada system pengajaran di PAUD.

Yang saya maksud dengan hal yang salah adalah masuknya ajaran yang kadang asing bagi ajaran agama itu sendiri. Beberapa malah berani memasukkan ajaran transnasional dalam isi pengajarannya. Dari beberapa pembicaraan antar orangtua dan temuan lapangan seperti yang dilaporkan media-media,

Hal yang mungkin diajarkan oleh mereka adalah bagaimana sesama muslimin harus loyal sementara itu mereka harus bisa melepaskan diri dari orang kafir. Prinsip al wala'wal-bara' ini sesungguhnya relative asing dalam ilmu keislaman klasik. Pengertian sederhananya, prinsip bagaimana berkomitmen kesetiaan bersahabat dengan sesama muslim dan bersahabat dengan jika bisa tidak terikat dengan orang kafir.

Di dunia Pendidikan, prinsip ini kemudian berkembang menjadi para murid atau siswa harus membela rekan seagama atau hanya berteman dengan rekan seagama. Sikap itu lalu ditambah dengan menjauhkan diri dari rekan non muslim. Lalu mungkin berkembang lagi menjadi hanya berteman dan setia dengan teman muslim dan membenci non muslim (kafir.

Sehingga tidak heran jika kita menemukan banyak anak dari banyak sekiolah bahkan di sekolah negeri, bersikap intoleran. Ini ditandai dari bagaimana dia bersikap kepada tetangga yang non muslim. Lalu bagaimana dia kemudian berkembang menjadi aktivis masjid di kampus dan mungkin menjadi orang yang sangat intoleran.

Saya tidak berusaha untuk memojokkan institusi Pendidikan kita, namun banyak sekali penelitian yang memperkuat asumsi itu. Dunia Pendidikan kita memang sudah banyak tercemari oleh pengaruh intoleransi, bahkan radikalisme, justru karena esensi salah yang diajarkan oleh pendidik yang punya pemahaman agama yang tidak seharusnya.

Islam adalah agama damai; rahmatan lil alamin. Namun prinsip al wala wal bara' seringkali membawa umat bahkan dunia Pendidikan dalam paradigma konflik. Ini adalah esensi yang sangat dikotomis ini dalam konteks berbangsa dan bernegara yang menjunjung kolaborasi dan kesetaraan adalah sangat tidak relevan dan bahkan berbahaya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline