Lihat ke Halaman Asli

Maria Lumintang

Jayalah Indonesia

Spirit Konservasi Ganjar dan Sang Sunan

Diperbarui: 20 Maret 2023   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan latar belakang pegunungan. FOTO: Pemprov Jateng.

Ada keistimewaan yang menurutku dimiliki Sunan Muria wajib diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, satu hal yang sangat perlu diperhatikan yaitu, peduli soal lingkungan.

Keistimewaan itu ditangkap Ganjar Pranowo ketika ziarah ke makam Sunan Muria di Kudus. Ganjar ditemani sang istri, Siti Atikoh begitu meluapkan kekagumannya terhadap ulama pendakwah Islam termuda di antara Wali Songo ini.

Ganjar terkesan dengan jiwa merawat lingkungan yang diselipkan Sunan Muria ketika menyebarkan agama Islam, selain menggunakan media seni dan budaya seperti yang dilakukan oleh ayahnya, Sunan Kalijaga.

Sunan Muria tampaknya begitu giat membagikan semangat menjaga lingkungan. Hal ini terlihat ketika menaruhkan pilihannya tinggal di daerah terpencil dan jauh dari pusat perkotaan dalam menjalankan dakwahnya.

Wali yang memiliki nama asli Raden Umar Said ini dalam riwayatnya memang dikenal memiliki semangat konservasi. Menjaga alam, tepatnya di Gunung Muria yang kini menjadi tempat peristirahatan terakhirnya.

Sepertinya, upaya pelestarian alam yang dilakukan Sunan Muria terus berjalan hingga sekarang. Terlihat bentang alam di Pegunungan Muria masih terjaga kelestariannya yang begitu elok.

Usaha menjaga keselamatan lingkungan memang tak mudah dilakukan apalagi hanya sebatas membayangkan. Langkahnya begitu rumit dan menyulitkan bila berada di tangan rakus di tengah perubahan iklim yang kian masif.

Orkestrasi yang dilakukan Sunan Muria demi melindungi alam dari kejahatan lingkungan sepertinya dipahami oleh Ganjar Pranowo. Di eranya, pada 2018 silam Gunung Muria ditetapkan sebagai UNESCO Biosphere Reserves. Penetapan cagar biosfer itu sekaligus dengan Karimunjawa, dan Merapi Merbabu Menoreh.

Kita ketahui bersama, pengakuan UNESCO itu tidak menutup kemungkinan menyediakan peluang penelitian yang bukan sekadar konservasi, melainkan juga menggali potensi alam. Di sini, Ganjar menyuguhkan keseimbangan antara konservasi dan kegiatan ekonomi.

Dari aktivitas ekonomi misalnya, seperti pengembangan sektor pariwisata yang telah dilakukan Ganjar Pranowo selama memimpin Jawa Tengah. Bisa dilihat gebrakannya yang memulihkan pertumbuhan ekonomi melalui desa wisata yang berlatar belakang alam. Setidaknya 464 desa di Jawa Tengah disulapnya menjadi wisata kekinian tanpa menggaggu lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline