Lihat ke Halaman Asli

Wildan Abdi

abdimanggala

Nasihat dan Keteladan dalam Buku Mahaguru Syekh Abdul Qadir Al Jailani

Diperbarui: 14 Juli 2021   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapa yang tidak mengenal tokoh wali yang satu ini. Beliaulah Syekh Abdul Qadir al-Jailani, seorang Sulthanul Auliya’ (Pemimpin para wali), juga mahaguru tarekat Qadiriyah yang banyak dianut oleh umat Islam Indonesia bermazhab Syafi’i. Syekh Abdul Qadir al-Jailani juga banyak memberikan nasehat-nasehatnya kepada umat Islam agar dapat diteladani, sehingga nantinya dapat menjadi umat yang lebih baik.

Nasehat dalam Islam sangat penting untuk membina kehidupan sosial, bahwa hidup didunia ini bukan untuk diri sendiri, melainkan ada keterikatan dengan orang lain. Sebagai manusia kita harus saling mengingatkan dan saling menyelamatkan dari kesalahan maupun keburukan. Kita dapat belajar dari Syekh Abdul Qadir al-Jailani bagaimana saling menasehati, seperti dalam ungkapannya:

“Nasehatilah dirimu, baru kemudian menasehati orang lain. Perhatikanlah dirimu terlebih dahulu dan janganlah mengurusi orang lain selama dalam dirimu masih ada sesuatu yang harus diperbaiki.”

Beragama Yang Baik

Syekh Abdul Qadir al-Jailani pernah berkata:

“Allah SWT telah memberikan penjelasan tentang dua perjuangan. Yaitu perjuangan zahir dan perjuangan batin.”

“Jihad zahir ialah perjuangan melawan orang-orang kafir yang kontra terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya melalui senjata dan perang. Sedangkan jihad batin ialah perjuangan melawan hawa nafsu, setan, kemaksiatan, dan dosa-dosa, serta meninggalkan hal-hal yang diharamkan oleh-Nya.”

“Jihad batin lebih sulit dibandingkan jihad zahir, karena jihad batin dilakukan dengan terus menerus dan menjadi keharusan. Bagaimana tidak lebih sulit? Sebab jihad batin inilah yang dapat memutus segala kecenderungan nafsu yang dilarang oleh-Nya dan diganti dengan menjalankan seluruh perintah serta menjauhi larangan-Nya.”

Kemudian Syekh Abdul Qadir mengatakan empat hal yang dapat menghapus agama seseorang, diantaranya:

1.Mereka yang tidak mengamalkan apa yang mereka ketahui.

2.Mereka mengamalkan apa yang tidak mereka ketahui.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline