Lihat ke Halaman Asli

Bugenvil Merah Menjadi Saksi

Diperbarui: 31 Januari 2023   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta didik menyemut di halaman sekolah. (Foto: Dokumentasi sekolah)

Selasa pagi. Cuaca mendung. Udara tenang. Matahari belum menampakkan sinarnya. Sebagian lampu di ruang-ruang kelas masih menyala. Jam dinding menunjuk pada angka 06.20 WIB.

Bu Suziana, Pak Muchtarudin, Bu Nurja, Ustadz Zaenal silih berganti merapikan peserta didik. Sesaat kemudian semua hadirin berdiri. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya 3 stanza ciptaan W.R. Soepratman berkumandang. Suasana menjadi segar.

Di halaman sekolah juga tampak daun-daun pohon masih merunduk. Bugenvil pink mulai layu setelah beberapa hari menampakkan kecantikannya. Sebaliknya, bugenvil merah mulai mekar lebih cantik dan merona daripada bugenvil pink. Bugenvil merah menjadi saksi ratusan peserta didik SMPN 164, guru dan karyawan melantunkan ayat-ayat suci Al Qur'an.

Iya, waktu sepagi itu ratusan anak perempuan usia SMP yang beragama Islam berkerudung putih, berbaju batik kombinasi warna warni dan bawahan putih sudah menyemut di halaman sekolah. Begitu juga dengan anak laki-laki yang berbaju batik dan bawahan putih duduk manis di samping kanan peserta didik perempuan.

Sementara itu para pendidik dan tenaga kependidikan menyebar di berbagai tempat sambil mengawasi dan membimbing peserta didik yang masih kesulitan membaca Al Quran. Melihat anak-anak perempuan berkerudung putih dari lantai 3 sungguh suatu pemandangan yang sangat indah. Mirip kota santri.

Suasana di kota santri

Asyik senangkan hati

Suasana di kota santri

Asyik senangkan hati

Tiap pagi dan sore hari

Muda mudi berbusana rapi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline