Lihat ke Halaman Asli

Wicaksana Adi

Penulis Pemula

Kegagalan adalah Penyebab "Utama" Bunuh Diri?

Diperbarui: 20 November 2019   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Living.thebump.com

Ingin merasa dihargai dan ingin selalu merasa dicintai dan disayangi oleh orang -- orang sekitar adalah dambaan bagi semua manusia. Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang tidak menginginkan kasih sayAng dan cinta dari sesama. Namun rasa itu semakin langka dirasakan di zaman sekarang ini, jaman yang lebih menghargai uang, harta, materil dan kekayaan dibandingkan dengan rasa cinta dan kasih yang tulus.

Saya meilhat dari sudut pandang saya sebagai seorang remaja, semakin beranjak dewasa saya semakin dikenalkan dengan beragam permasalahan yang memuntut saya untuk sanggup menyelesaikan semuanya. Namun itu sungguhlah hal yang tidak mungkin bagi manusia biasa seperti saya. Menyelesaikan semua permasalahan yang ada tanpa kecacatan atau kesalahan sedikitpun seperti halnya robot bukanlah suatu kemampuan yang dimiliki manusia. 

Manusia diciptakan tuhan dengan berbagai kekurangannya, yang tuhan minta agar setiap manusia bisa menghargai setiap kekurangan yang dimiliki oleh orang lain begitupun kekurangan yang dimiliki oleh dirinya.

Terjerat oleh takdir terkadang membuat manusia merasa jika hidup yang dijalaninya seperti tidak ada harganya. Terlebih lagi jika kegagalan demi kegagalan selalu menghapiri hidupnya tanpa satupun celah atau jalan keluar dilihatnya. 

Kegagalan dalam percintaan, kegagalan yang dirasakan dalam keluarga, kegagalan dalam akademik, kegagalan dalam urusan kerja, hingga kegagalan dan rasa dikucilkan oleh orang -- orang sekitar bisa membuat seseorang jatuh kedalam depresi yang mendalam.

Bagaimana cara mengatasi hal ini, tentu ini merupakan hal yang sangat mudah untuk diatasi apabila kita tau langkah seperti apa yang harus diambil. Pertama apabila kita melihat teman kita yang sedang murung atau depresi atau stress berusahalah untuk mendekatinya, apabila dia tidak ingin menceritakan permasalahannya jangan dipaksakan, dekati dengan perlahan dan lembut hingga akhirnya adia dapat tersenyum atau meluapkan perasaannya yang dipendamnya. 

Jadilah pendengar yang baik, tidak semua orang bisa menjadi pendengar yang baik, pastikan kamu mengerti betul permasalahan yang dialami oleh teman atau orang terdekatmu dengan baik dan pastikan kamu bisa melihat dari sudut pandang mereka juga.

Solusi yang bisa kamu berikan jangan sampai membuatnya semakin beban dengan permasalahan itu pastikan solusi itu membuatnya menjadi lebih baik, tersenyum atau tertawa sehingga  rasa kepercayaan, cinta dan kasih sayang dapat tumbuh antara kalian berdua. 

Jangan hanya melewatkan hal itu pastikan mereka tau apa yang kamu rasakan terhadap mereka, ungkapkan dengan kata -- kata atau senyuman tulus itu pasti bisa mengobati hatinya yang sedang gundah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline