Lihat ke Halaman Asli

Weinata Sairin

Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Merunduk di Pasar Induk

Diperbarui: 3 Maret 2023   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasar induk|sumber: finance.detik.com

 

MERUNDUK DI PASAR INDUK

seorang perempuan tua
dengan tubuh kurus kering
di pagi buta
nampak merunduk
di pasar induk
bersama seorang bocah kecil
yang memegangi
tangannya kuat-kuat

perempuan tua itu
dengan telaten
mengorek-ngorek tumpukan sayuran
yang telah dibuang
oleh pemiliknya
ia memilih dan memilah sayuran yang masih segar
memasukkannya kedalam kantung plastik putih
dan menjualnya dengan harga lebih murah
kepada konsumen kelas bawah
di situ
di pasar induk itu juga

lebih dua tahun
ia jalani kegiatan itu
bersama cucunya
sesudah orang-orang terdekatnya
meninggal
di bunuh covid
begitu cepat
begitu senyap

pasar induk kramat jati
seluas 14 hektar lebih
dibangun tahun 1973
mendekatkan para konsumen dengan petani
sehingga karya para petani
lebih cepat dan lebih mudah terserap pasar
dengan harga terjangkau
ribuan pedagang
terakomodasi
di pasar induk
percepatan pergerakan kehidupan ekonomi
amat bermakna
bagi masyarakat

pasar induk
juga berperan besar bagi rakyat jelata
yang tiba-tiba dicekik kemiskinan
untuk menyambung kehidupan yang
normal dan standar

diksi induk tidak saja bermakna besar, luas
tapi juga
berarti sesuatu yang melindungi
memberi dukungan bagi keberlanjutan
sistemik
ada
kapal induk
nomor induk
rumah induk

seorang perempuan tua
kurus kering
merunduk
tunduk di pasar induk
entah sampai kapan
entah sampai kapan.

Jakarta,1 Maret 2023/pk. 4.20
Weinata Sairin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline