Lihat ke Halaman Asli

Weinata Sairin

Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Merindukan Keakanan

Diperbarui: 30 Juli 2021   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi masa depan | sumber : www.quipper.com

MERINDUKAN KEAKANAN

kubangun dari mimpiku mengoyak sepi
di pagi seperti ini
tidur taknyaman
jauh dari kenikmatan
dua hari bagian tubuh dekat tulang rusukku terkilir
rasa nyeri
menusuk tulang rusuk
ku terhambat beraktivitas
kutempel koyo x39
selama dua belas jam
rasa nyeri berkurang
bahkan nyaris hilang

kehidupan kaum lansia diatas 70 tahun memang
di perkaya dengan beragam penyakit
yang mendera tubuhrapuh dan uzur
takperlu keluhkesah dan komplain terhadap realitas itu
jalani saja dan nikmati dengan sukacita

di zaman pandemi
hidup keseharian
serasa dikejar kematian
rasa waswas,kuatir,takut cemas gelisah
membelenggu tubuh
setiap terjadi peristiwa kematian
selalu saja lahir pertanyaan retorik:
kapan giliranku?

hidup ini mesti dijalani dan dinikmati
apapun dan bagaimanapun realitas kekinian
yang mengedepan

sebagai umat beriman dengan
spiritualitas cerdas bernas
kita harus terus melangkah menuju terminal
penghabisan
menyongsong
keakanan signifikan
sambil menebar kebajikan
menabur cinta kasih
mewujudkan hidup kudus, bebas aib dan dosa
menggapai hidup abadi
tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Jakarta 30 Juli 2021/pk 2.49
Weinata Sairin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline