Lihat ke Halaman Asli

Warisma Riski N

@warismariski_

Sudahkah Pendidikan Karakter Di Indonesia Terbentuk Dengan Baik?

Diperbarui: 21 November 2018   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://wapannuri.com/a.karakter/karakter_sekunder_manusia.html

PeraturanPpresiden nomor 87 tahun 2017 tantang pengutan pendidikan karakter bagi generasi emas dengan menanamkan jiwa pancasila dan karakter yang baik untuk menghadapi dinamika yang akan mereka hadapi di masa yang akan datang. Begitu pula dengan adanya K-13 yang sudah diterapkan di indonesia. Sedikit demi sedikit keselurahan sekolah mampu menerapkan pembelajaran berbasis K-13.

Permasalahan yang sempat menggemparkan media sosial dan dunia pendidikan mengenai pembullyan kepada guru sendiri yang dilakukan siswa SMK NU 3 Kaliwungu  walaupun, sudah ada bentuk  klarifikasi dari pihak-pihak yang terkait mengenai permasalahan tersebut. 

Kembali kita soroti dengan adanya pendidikan K-13 yang sudah diterapkan di Indonesia pun nyatanya masih belum cukup untuk membentuk karakter yang diharapkan dalam sebuah pendidikan. Masih diperlukan  tenaga extra lagi dalam mensukseskan tujuan tersbut. Misalnya, diadakannya layanan bimbingan dan konseling dalam pembelajaran untuk mengantisipasi permasalahan.

Patokan keberhasilan dari layanan bimbingan dan konseling adalah dengan adanya terpunuhinya kebutuhan-kebutuhan  siswa dan pihak-pihak yang berkaitan langsung yaitu guru dan orang tuan dan pihak yang tidak berkaitan seperti masyarakat.

Evaluasi Bimbingan dan konseling diartikan sebagai upaya, tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan di sekolah dengan mengacu pada patokan yang sudah ditentukan.

Harapannya dengan adanya bentuk evaluasi dari layanan bimbingan dan koseling mampu membantu penanaman karakter siswa dari cara bersoasialisasinya maupun mengatasi dinamika mereka sendiri.

Adapun tahapan evaluasi dari bimbingan konseling yaitu dengan:

  • Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa

Pengamatan ini dilakukan kepada siswa dalam rangka untuk mengetahui atau mengenal karakter asal dari siswa sendiri. Dari pengematan kita akan mendapatkan hasilpengamatan yaitu karakter siswa,  cara siswa bersosial dengan orang lain, dan perilaku siswa saat kegiatan berlangsung.

  • Mengungkapkan pemahaman siswa atas masalah yang dialaminya.

Setiap pembelajaran tidak akan lepas dari sebuah permasalahan yang akan nantinya akan menjadi kendala untuk siswa. Oleh maka itu pemahaman dari permasalahan sangat dibutuhkan untuk setiap siswa. Walaupun untuk sementara ini masih sebagian siswa yang merasakan ,asalah mereka.  

  • Mengamati perkembangan siswa dari waktu ke waktu.

Evaluasi layanan bimbingan dan konseling dilakukan secara terus-menerus. Bukan hanya di akhir sebuah pembelajaran namun, setiap pertemuan adanya catatan khusus dalam yang menjadi evalusi dalam bimbingan tersebut.

  • Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan layanan.

Setelah menjalani proses yang panjang dalam evaluasi maka tahap ini adalah tahap terakhir dalam proses evaluasi yaitu menunjukkan hasil belajar dari setiap siswa. Hasil evaluasi manjadi hak setiap siswa untuk mengetahuinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline