Lihat ke Halaman Asli

Kris Wantoro Sumbayak

TERVERIFIKASI

Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

Beragam Jawaban Siswa saat Tes, dari Kocak sampai Bikin Kerut Otak

Diperbarui: 11 September 2022   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi anak mengerjakan tugas. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Apa jadinya jika sedang mengerjakan tes Anda benar-benar tidak tahu jawabannya? Membiarkannya kosong? Menjawab asal, yang penting terisi? Curhat di kolom jawaban?

Tes atau ujian menjadi momok bagi anak. Meskipun beda zaman beda pula tren dan tekanannya. Dulu, kalau ada tes semesteran kita bakal begadang agar bisa belajar, menghafal materi dan rumus. Saat pelajaran harus menyimak penjelasan guru, kalau bisa tanpa berkedip barang seperempat detik.

Tak peduli jika lalat patroli bising di depan mata. Tak urusan jika tukang es menyalakan klakson "kikuk-kikuk" sekencang-kencangnya. Menyimak penjelasan guru adalah mutlak. Semua demi bisa mengerjakan soal-soal ujian, dan melampaui nilai KKM. Jika sampai nilai jelek membawa aib bagi orang tua. Malu pada teman.

Sekarang, zaman berganti. Kehadiran Google mendisrupsi dunia pendidikan. Guru bukan lagi satu-satunya sumur pengetahuan. Kadang murid tahu lebih banyak dibanding guru, semua karena Google. Belum lagi pengaruh Youtube, Instagram, Tik-tok dan medsos lainnya.

Masalahnya, bagaimana jika seorang anak sudah menyimak sampai tak bergerak, sudah belajar dari petang, malam hingga subuh, sudah membaca semua catatan; tapi tidak bisa mengerjakan soal? Hanya ada dua kemungkinan: otaknya yang tidak sampai, atau soal yang dibuat guru beda dengan yang diajarkan.

Alhasil, beragam jawaban anak bakal muncul dengan kreativitasnya. Misalnya saja seperti anak berikut.

Sumber: sumber: instagram/awreceh

Dalam suatu tes model soal isian, sang guru memberi perintah tertulis "Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!". Polosnya si murid menjawab semua soal dengan kata "benar". Apakah si anak salah? Apakah gurunya terancam jantungan atau stres?

Barangkali pikir si anak, daripada tidak tahu mau diisi apa, diisi saja dengan kata "benar". Lagi pula bapak/ ibu guru memberi perintahnya begitu, "...diisi dengan benar". Hahaha...

Ada kasus lain. Dalam suatu tes IPA, jawaban anak salah pada semua nomor. Misalnya untuk pertanyaan Jika kamu menyimpan air di dalam frezzer lemari es maka... Jawab: dibuat es teh. Pembuluh nadi yang terbesar disebut... Jawab: nadia. Bayangkan, jika anda jadi gurunya piye perasaanmu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline