Lihat ke Halaman Asli

Kris Wantoro Sumbayak

TERVERIFIKASI

Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

Kangen yang Mungkin Tak Terobati Saat Pandemi Covid-19

Diperbarui: 2 Februari 2024   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momen jalan sehat bersama murid, foto: KRIS WANTORO

Tak hanya jauh dari pacar atau orang tua, kelamaan jauh dari murid juga menyebabkan kangen. Kangen polah usilnya, caper-nya, keringatnya (eh?), bahkan derita kalau diajari sampe berbusa ndak mudeng-mudeng. Corona, Corona, please go away!

Kangen dengan ibu (waktu merantau di Surabaya) bisa pulang. Kangen pacar bisa ngapel ke Jakarta. Sekarang, kangen pada murid...? Nak, seandainya kalian membaca tulisan ini, jujur mister juga kangen kalian. Mister tidak ungkapkan, supaya tegar. #mataberkacakaca

Kangen di masa normal. Jumat adalah hari paling syahdu di sekolah kami. Pertama, kami boleh memakai kaos bersablon nama sekolah atau kaos berkrah, dan celana jins. Kedua, dapat jatah uang makan untuk lima hari. Ketiga, weekend, berarti Sabtu-Minggu kemerdekaan pribadi. Lima hari kuras tenaga, dua lainnya waktu pelepasan.

Semenjak kerja dari rumah, tak ada greget mengharap akhir pekan. Lagi pula semua hari sama, rasanya weekend. Hal ini juga yang mengaburkan kangen mingguan.

Selain kesenangan pribadi, ada rutinitas sekolah--jembatan keakraban---yang kami juga kangeni, yang barangkali takkan terobati saat "New Normal" diterapkan.

1) Salaman dan Tos

Tiap pagi ada guru piket, berdiri di depan pintu masuk sekolah sambil menyerahkan senyum terbaik pada murid dan menggenggam tangan atau tos. "Good morning, Elyn" | "Good morning, miss/ mister

Pada momen itulah para guru piket dikaruniai membaca "nasib" para murid. Apakah "tangki kasih"-nya penuh dari rumah, sudahkah cacing perutnya disuapi, sudah mengerjakan tugas matematika atau belum, apakah otak dan ototnya cukup waktu ditidurkan, mantabkah mereka ke sekolah demi menghindari "neraka" kebosanan di rumah.

Saat "New Normal" nanti, kami takkan bisa salaman maupun tos.

2) Olah raga bersama

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline