Lihat ke Halaman Asli

Tradisi Kepungan Ruwahan di Kelurahan Kedungsari, Ada Ingkung Ayam Lho!

Diperbarui: 29 Februari 2024   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber gambar: Dokumen pribadi muatan lokal

Tradisi Kepungan Ruwahan di Kelurahan Kedungsari, Ada Ingkung Ayam Lho!

Ruwahan berasal dari kata Ruwah dalam bahasa Jawa yang menunjukkan bulan Ruwah. Pada saat ini pada penanggalan Jawa menunjukkan bulan Ruwah Tahun 1957. Dalam Tahun Hijriyah bulan Ruwah bertepatan dengan Bulan Sya'ban dan saat ini berada pada tahun 1445 Hijriyah. Kegiatan tradisi ritual masyarakat setempat yang diselenggarakan pada bulan Sya'ban/Ruwah dinamakan Ruwahan.

Sedangkan Kepungan berasal dari kata kepung, bila mendapat imbuhan awalan (prefiks) me-kepung berubah menjadi mengepung. Kepungan merupakan berkumpulnya warga masyarakat dengan duduk berjajar kiri kanan dan biasanya melingkar berhadapan pada suatu tempat rumah tokoh masyarakat atau agama dalam rangka mengepung menu sajian makanan ruwahan. Jadi Kepungan Ruwahan merupakan berkumpulnya warga masyarakat untuk menyelenggarakan tradisi ritual yang dilaksanakan pada bulan Ruwah dengan tata cara dan rangkaian acara tertentu. 

Menu Kepungan Ruwahan dibawa oleh masing-masing warga masyarakat ke tempat berkumpulnya warga tersebut. Ada juga menu sajian yang sudah disiapkan oleh tokoh masyarakat setempat sebagai tuan rumah. Lantas apa saja menu yang ada pada Kepungan Ruwahan? Ini adalah rangkaian menu Kepungan Ruwahan Warga Kelurahan kedungsari di Padukuhan Karangasem dan sekitarnya, meliputi:

1. Nasi putih

2. Nasi asin

3. Nasi golong/bulat

4. Spiring/beberapa Nasi

5. Ingkung ayam jantan

6. Apem

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline