Lihat ke Halaman Asli

Veronika Gultom

TERVERIFIKASI

https://vrgultom.wordpress.com

Bank di Indonesia, Dulu dan Sekarang, Sampai ke Luar Negeri

Diperbarui: 7 Juli 2021   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kantor Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij di Batavia (tahun 1920-an) cikal bakal Bank Dagang Negara (BDN). Sumber: Kompas.com

Pada awalnya, bank dikenal sebagai tempat menabung, di mana sebelumnya masyarakat menabung di rumah dalam bentuk menyimpan uang di celengan. Menabung uang di bank dirasa jauh lebih aman daripada menyimpan uang di rumah. Selain itu, ada bunganya.

Bank pertama yang saya kenal, ketika masih berstatus pelajar SD, adalah BTN (Bank Tabungan Negara). Bank dengan bangunan besar dan loketnya banyak. Namun untuk pergi ke bank tidak bisa setiap hari, karena saat itu tidak banyak cabang bank tersebut, dan jaraknya cukup jauh dari rumah. 

Harus naik angkot dan harus diantar orang tua. Mungkin karena saking jarangnya mengunjungi bank pada saat itu, rasanya bangga kalau ada didalam gedung yang besar itu. Ditambah lagi saat itu, tidak banyak teman yang pernah ke bank he...he..he..

Jaman itu masih ada undian jika saldo mencapai sekian maka akan mendapat kesempatan memenangkan hadiah undian berupa barang-barang seperti radio, televisi, dsj. 

Ternyata undian semacam ini masih ada, setidaknya sekitar tiga tahun lalu, salah satu anggota keluarga memenangkan hadiah undian berupa televisi dari bank BRI.

Seiring perkembangang jaman, fungsi bank pun mulai berubah. Dari yang tadinya sebagai tempat menyimpan uang, menjadi sebagai saluran transfer untuk gaji bulanan karyawan, saluran pembayaran pensiunan pegawai negeri (biasanya bank pemerintah). 

Fungsinya sebagai tempat menyimpan uang masih ada, namun biasanya hanya sebagai penyimpanan sementara, karena seperti kata iklan masa kini, "Gaji setiap bulan hanya numpang lewat". Numpang lewat bank, dan kemudian disalurkan untuk pembayaran rutin bulanan rumah tangga,  misal untuk membayar listrik, air, dan sebagainya. 

Kemudian juga untuk membayar cicilan. Jika ingin menyimpan uang dalam arti mengambil keuntungan dari menyimpan uang di bank, biasanya pilihannya adalah deposito, yang modalnya hanya dapat diambil ketika jatuh tempo. 

Kecuali kepepet, modal bisa dicairkan dengan membayar biaya-biaya serta penalti. Dan pada akhirnya dapat dikatakan, fungsi bank saat ini lebih banyak sebagai saluran transfer uang. 

Dan untuk fungsi ini, rasanya lebih baik memilih bank dengan fasilitas ATM yang tersedia di banyak tempat dan layanan digital banking yang dapat dipercaya. 

Maka saya lebih memilih bank BCA untuk pertimbangan tersebut. Namun jika memang berniat menyimpan uang, maka saya memilih bank pemerintah, seperti BNI, BTN, BRI, atau Mandiri. Konon katanya bunga uang di bank pemerintah lebih tinggi daripada di bank swasta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline