Lihat ke Halaman Asli

Vita Cu

mahasiswa

Membangun Kembali Semangat Belajar Siswa SDN Yudajaya

Diperbarui: 5 Desember 2021   04:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Setahun Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang cukup besar bagi perkembangan siswa Indonesia terutama yang tinggal di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T). Terbatasnya akses internet, kurangnya pemahaman media pembelajaran digital membuat proses pembelajaran semakin tersendat.

Salah satunya, Sekolah Dasar Negeri Yudajaya yang berlokasi di Kampung Babakan Sumur, Desa Sukakerta, Kecamatan Kadupandak, Cianjur, Jawa Barat.

dokumentasi pribadi

SDN Yudajaya menempati lokasi yang sangat jauh dari perkotaan, dengan akses jalan yang licin dan berlumpur. Kondisi bangunan sekolah terlihat tidak terawat, tembok yang kotor, atap yang bocor bahkan lantai keramik yang terbelah.

Keterbatasan sarana dan akses fasilitas teknologi informasi membuat pelaksanaan pembelajaran sistem daring tidak dapat terlaksana. Oleh karena itu, pembelajaran tatap muka ke sekolah tetap menjadi proses pembelajaran efektif bagi siswa peserta didik SDN Yudajaya.

Beruntung, daerah tersebut termasuk dalam lokasi zona hijau Covid-19, sehingga pelaksanaan pembelajaran tatap muka dapat segera dilaksanakan.

Kondisi yang dialami SDN Yudajaya, menjadi alasan kuat dilaksanakannya program Kampus Mengajar oleh mahasiswa, guna merealisasikan Kampus Merdeka dalam mengatasi masalah kemunduran pembelajaran ini.

dokumentasi pribadi

Dalam pembelajaran, terdapat beberapa unsur penting untuk meningkatkan semangat belajar siswa. Salah satunya, media pembelajaran. Fungsi media pembelajaran adalah untuk merangsang kegiatan belajar. Setidaknya, dengan adanya media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

dokumentasi pribadi

Oleh karena itu, melalui kegiatan Kampus Mengajar para mahasiswa melakukan pendampingan dan pengenalan media atau literasi IT kepada para guru, yang sama sekali belum tersentuh oleh mereka.

Kegiatan pendampingan dan pengenalan media ini direalisasikan dengan diselenggarakannya pelatihan terhadap guru mengenai penggunaan laptop, serta beberapa software didalamnya seperti, Microsoft word, excel dan lain-lain. Selain itu, dilaksanakan juga penayangan video pembelajaran melalui proyektor terhadap para siswa.

dokumentasi pribadi

Kegiatan pendampingan dan pengenalan berjalan dengan lancar. Baik guru maupun siswa, keduanya sangat antusias dalam kegiatan pengenalan media pembelajaran ini. Hal ini terlihat dengan adanya kemauan dari setiap guru untuk memiliki dan menggunakan laptop, serta kemampuan siswa peserta didik membuat film pendek menggunakan gawai.

Selain program tersebut, Mahasiswa Kampus Mengajar juga mengadakan program sekolah Alam yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja secara fleksibel. Kegiatan sekolah alam mini ini meliputi kegiatan pensi, senam, menonton bersama, pengenalan lingkungan hidup, dan Pramuka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline