Lihat ke Halaman Asli

Vira Pardita

Universitas Binawan

Cacar Monyet: Semua yang Perlu Anda Ketahui tentang Penyakit Mengejutkan Ini

Diperbarui: 2 Januari 2023   17:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dibuat oleh Vira Pardita Mahasiswa Program Teknologi Laboratorium Medis Universitas Binawan 

Apa itu Monkeypox dan Bagaimana Penularannya

Cacar monyet ialah salah satu penyakit yang saat ini tengah mendapatkan perhatian serta perbincangan di tengah masyarakat. Cacar monyet sendiri disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus asal famili poxviridae yang bersifat highlipatogenik atau zoonosis. Virus Ini pertama kali ditemukan di monyet pada tahun 1958, sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970.

Virus cacar monyet dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, pada saat menangani atau memproses hewan buruan, atau melalui penggunaan produk yang berasal dari hewan yang terinfeksi. Virus juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi atau menggunakan bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh, misalnya pakaian atau linen.

Cacar monyet dapat ditularkan pula dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan manusia yang mempunyai luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita. Penyakit ini pula bisa menyebar melalui droplet pernapasan. Ketika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan.

 

Apa Gejala Cacar Monyet?

Gejala awal yg muncul dari penyakit cacar monyet ialah demam, sakit kepala, nyeri punggung, nyeri otot, lemas, serta pembengkakan kelenjar getah bening leher, ketiak, atau selangkangan. 

Sesudah gejala awal (fase prodromal) selama 1 -- 3 hari akan terjadi fase erupsi dengan gejala munculnya ruam atau lesi di kulit mulai dari wajah kemudian menyebar secara sedikit demi sedikit. Ruam atau lesi di kulit berkembang mulai dari bintik merah menjadi lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, lalu mengeras dan ruptur.

Perbedaan yang utama dengan penyakit cacar air ini terletak pada gejalanya, yaitu cacar monyet terjadi pembengkakan kelenjar getah bening, sedangkan penyakit cacar air tidak terjadi pembengkakan. 

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline