Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Undip Edukasi Penulisan Ejaan Bahasa Indonesia Siswa SMP di Depok Melalui Pembuatan Cerita Berbasis PUEBI

Diperbarui: 9 Februari 2021   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuatan Paragraf Cerita Berbasis PUEBI bersama siswa SMP. (Dokpri)

Pembelajaran Bahasa Indonesia sering kali dianggap remeh oleh para pelajar bahkan orang dewasa. Mereka menganggap bahasa Indonesia mudah, karena bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sehari-hari untuk berkomunikasi. Bahasa Indonesia yang digunakan untuk berkomunikasi secara verbal dan bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan tentunya berbeda. Komunikasi sehari-hari biasanya menggunakan ragam santai, sedangkan dalam penulisan memperhatikan ejaan. 

Minimnya minat akan literasi di kaum pelajar membuat mereka sulit membedakan antara kosakata yang baku dan tidak baku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), serta penggunaan ejaan yang benar sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Dalam berkomunikasi, kosakata yang digunakan cenderung kosakata yang mudah diucapkan, sehingga kurang mengetahui kosakata baku.  

Pandemi virus COVID-19 membuat pembelajaran di sekolah dilaksanakan secara daring.  Hampir satu tahun lamanya, para pelajar tidak berinteraksi secara langsung dengan teman-temannya. Mereka lebih sering chatting melalui media sosial. Bahasa yang digunakan ketika chatting bersama teman biasanya tidak menggunakan bahasa baku dan kurang memperhatikan ejaan yang baik dan benar. 

Melihat fenomena seperti itu, mahasiswa KKN Undip mencoba membuat program kerja bertema "Pembuatan Paragraf Cerita Berbasis PUEBI" untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa SMP mengenai kosakata bahasa Indonesia dan penggunaan ejaan yang tepat dalam paragraf. Sebelum menulis cerita, mahasiswa KKN memberikan soal kuis terlebih dahulu mengenai 'mana kosakata yang benar menurut KBBI?'. Benar atau salahnya jawaban dapat dilihat dari KBBI. 

Kemudian, dilanjutkan dengan menulis cerita bertema "Kesan selama Sekolah Daring". Hasil dari program ini ditemukan bahwa masih kurangnya pengetahuan siswa SMP mengenai kosakata yang benar sesuai KBBI, kesalahan meletakkan tanda baca, dan kesalahan peletakan konjungsi di awal kalimat. 

Setelah selesai menulis cerita, mahasiswa KKN memberi tahu mana kosakata dan penggunaan ejaan yang salah, lalu menjelaskan bagaimana penggunaan kosakata, konjungsi, dan meletakkan tanda baca yang benar di dalam cerita yang telah mereka buat. Anak-anak terlihat cukup senang dengan diadakannya program ini, karena sudah lama tidak belajar tatap muka. Program ini sedikit mengobati rindu mereka belajar di sekolah.

Penulis:
Vira Amalia Rahmayani
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline