Lihat ke Halaman Asli

Postmodernisme Menurut Lyotard

Diperbarui: 12 Januari 2024   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jean Francois Lyotard dalam pemikiran filosofisnya banyak dipengaruhi
oleh Karl Marx,  Nietzsche,  Immanuel Kant, Sigmund Freud.  Pengaruh  Karl Marx
nampak  sekali  dari  pandangannya  yang  tidak  menyukai  kesadaran  universal.
Sedangkan  Nietzsche  mempengaruhi pemikiran Lyotard  dalam hal  bahwa tidak
ada  perspektif  yang  dominan  dalam  ilmu  pengetahuan.  

Postmodernisme adalah teori yang lahir dari sebuah kegagalan para filsuf Modernisme untuk memajukan sosial manusia. Karna kegagalan tersebut dalam menjalani misinya untuk menjadikan generasi manusia mendatang lebih maju dalam perkembangan pengetahuan dan sosial juga.

Era postmodern menunjukkan bahwa dua narasi besar itu mulai kehilangan legitimasi akibat kemajuan ilmu pengetahuan (lewat teknologi) dan ekspansi kapitalisme lanjut. Sehingga narasi emansipasi subyek dan dialektika roh mulai kehilangan kredibilitasnya. Dalam era postmodern di mana masalah pengetahuan dianggap semakin meningkat dan kompleks, semakin jauhlah kemungkinan adanya penjelasan tunggal tentang ilmu pengetahuan.

Lyotard menganalisa bahwa dalam era postmodern ini ilmu pengetahuan telah mengalami pergeseran, dari cita-citanya yang ideal ke suatu bentuk pragmatisme. Lyotard menunjukkan bahwa telah terjadi delegitimasi ilmu pengetahuan ilmiah dan, implikasinya, ketidakpercayaan terhadap narasi besar modernisme. Narasi-narasi besar modern, menurut Lyotard, sudah mengalami keruntuhannya. Dan Lyotard menawarkan alternatif berupa paralogi, yakni pengakuan dan penghargaan terhadap pluralitas narasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline