Lihat ke Halaman Asli

Vio Lisna Putri Cahyani

asem (anak semarang)

Tidak Bisa Masuk Surga Secara Otodidak

Diperbarui: 6 Juli 2021   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dalam buku karya Emha Ainun Nadjib yang berjudul "Tidak. Jibril Tidak Pensiun" terdapat salah satu sub bab yang berjudul "Cara Berfikir Islami" yang mempunyai perspektif berbeda dengan yang selama ini kupahami, dan yang kupelajari, yaitu pada kalimat terakhir: Karena duniawi dan ukhrowi bukan mekanisme persilangan horisontal dan vertikal, seperti yang selama ini kita terjemahkan secara keliru menjadi mu'amalah ma'allah (hubungan dengan Allah) dan mu'amalah ma'annas (hubungan dengan manusia). 

Di dalam Islam: horisontal itu vertikal, vertikal itu horisontal. Memperluas itu memperdalam, memperdalam itu memperluas.

Sudah tertulis bahwa kita memahami konteks hubungan masih salah, yang selama ini dibedakan antara hubungan manusia dengan Tuhan. Apakah salah? Tidak bisa dikatakan salah atau benar karena ini bukan perkara kesalahan atau kebenaran.

Kalau digali lagi bisa jadi yang namanya hubungan baik dengan manusia itu perkara tentang dunia dan hubungan baik dengan Tuhan itu perkara akhirat. Tapi jika menggunakan perspektif dari Emha maka dunia itu akhirat, akhirat itu dunia.

Lalu bagaimana? Tidak perlu pikir pusing, lakukan apa saja yang membuatmu bahagia dan menambah kedekatanmu dengan Tuhan. Dan yang perlu diingat bahwa seseorang tidak akan masuk surga secara otodidak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline