Lihat ke Halaman Asli

Faedah Blockchain untuk Keuangan

Diperbarui: 17 September 2015   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kita memaklumi pemanfaatan masif teknologi komputasi di bidang keuangan di masa mendatang akan semakin meningkat. Ini sedang menjadi wacana hangat secara global dalam satu istilah: FinTech alias financial technology, integrasi teknologi dan keuangan. Perbankan misalnya memaksimalkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi untuk melancarkan bisnisnya. Mesin anjungan tunai mandiri (ATM) tidak akan bekerja jikalau tanpa kehadiran satelit. Di ranah yang lebih sederhana, di Kenya misalnya, ada M-Pesa yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi keuangan dengan SMS. Teknologi terkini, blockchain yang menjadi tulang punggung virtual currency Bitcoin kini tengah disorot, karena diprediksi menjadi mekanisme tercanggih bagi semua bidang, khususnya keuangan agar proses transaksi lebih aman, efisien dan transparan.

Pada 29 Juni lalu, Bank Sentral Singapura, Monetary Authority of Singapore (MAS) mengungkapkan ketertarikan mereka mengembangkan teknologi blockchain dalam bidang keuangan, yang disebut sebagai blockchain recordkeeping system. Langkah ini adalah bagian dari pengembangan teknologi keuangan pemerintah Singapura dalam lima tahun ke depan, yang menelan dana hingga US 225 juta dolar. Tujuan utama proyek ini adalah untuk menarik perhatian perusahaan rintisan (startup) untuk membangun perusahaannya di Singapura, sebagai hasilnya, ini dijadikan asas mewujudkan pusat keuangan cerdas (smart financial center), sekaligus akan mengubah lanskap bidang hukum (legal) negara pulau itu. Perusahaan kelas dunia asal Singapura, Temasek diketahui telah secara resmi memanfaatkan Bitcoin di perusahaannya. Langkah ini masih terbatas pada keperluan memberikan sumbangan oleh semua karyawan perusahaan, termasuk supir.

Ini artinya, Singapura secara resmi mengakui kehebatan teknologi blockchain, yang selama ini menjadi tulang punggung Bitcoin, sekaligus sebagai faktor penentu berubahnya sistem keuangan dunia. Namun demikian, di sisi lain, sebagaimana disebutkan Managing Director MAS, Ravi Menon kepada media, Bitcoin ataupun bentuk digital currency lainnya masih memerlukan jalan panjang untuk terwujud menyeluruh. Namun, bukan tidak mungkin, kata Menon, bank sentral sendiri di masa depan akan membuat sendiri mata uang digitalnya.

Beberapa bank dan pemerintah di dunia mulai melirik pemanfaatan teknologi blockchain untuk meningkatkan mutu keamanan penyimpanan data (secure way to keep records). Pemerintah Honduras misalnya, telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang menangani Bitcoin untuk mewujudkan teknologi informasi perekaman data pertanahan (secure land registry). Sementara itu beberapa bank besar di Australia menggandeng Ripple Labs untuk mengembangkan beragam cara untuk mempercanggih operasi-operasi internal mereka.

FinTech berkembang pesat dengan mengambil contoh nyata, seperti solusi pembayaran yang menggantikan dompet fisik dan kartu kredit. Apple, Google, Paypal, Amazon dan Alibaba melakukan itu. Sementara itu di sektor peminjaman (lending), ada Zopa, Lending Club dan Funding Circle. Itu diterapkan dengan solusi peer to peer lending dengan mencocokkan data peminjam dan pemberi pinjaman dalam platform online. Sedangkan WealthFront memanfaatkan analisis data menginformasikan secara daring (online) bagi layanan manajemen invetasi dan nasihat keuangan.

Masalah pelik keuangan kontemporer saat ini adalah bagaimana mempermudah akses data keuangan serta bagaimana cara yang tepat untuk mengamankannya. Terlebih-lebih kendala perihal transparansi informasi kepada publik, sebagai tuntutan iklim keuangan yang terbuka, demokratis, lengkap dengan layanan yang prima. Belum lagi secara khusus kita cermati, lembaga keuangan secara global menghadapi masalah serupa: terdorong mencari model bisnis lain, biaya yang membengkak, margin laba yang mengerut, termasuk beragam peraturan yang kian memotivasi cara lembaga keuangan mencari cara yang lebih hemat. Dengan demikian, pencarian teknologi tepat guna akan menjadikan perusahaan dan lembaga keuangan memperoleh keunggulan kompetitif yang lebih tinggi.

BACA LEBIH LANJUT




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline