Lihat ke Halaman Asli

"Sekalian Aja!": Filsafat Manusia, Waktu, dan Perjalanan

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Sekalian aja!", adalah salah satu ungkapan ketika kita ingin menghemat waktu. Ini akan membawa anda pada aktivitas yang berbeda yang dilakukan secara berlanjut dalam suatu rentang waktu dan "lintasan" medan tertentu. Misalnya, kakaksaya ingin beli baju baru, dan temannya minta tolong untuk diantar pulang. Lalu kakak berkata, "Yuk, sekalian aja!". Tapi tidak semua hal bisa dilakukan sekalian.

Yang dilakukan kakaksaya ini karena dia mampu untuk melakukan dua hal yang berbeda dengan waktu yang bisa ditoleransi dan lintasan jalan yang searah. Dengan begini, dia memanfaatkan waktu baik untuk kebutuhan dirinya dan membantu sesama.

Masih Bisa Sekalian?

Bagaimana kalau kita ubah skenarionya. Kakak hari ini hanya punya waktu 1-2 jam. Dia sudah ada janji dengan seseorang, tapi dia ingin sekali untuk bertemu dengan salah satu teman lamanya. Dia tinggal di perbatasan Jakarta. Dengan mengatakan dalam hati, "sekalian aja!", apakah bisa terjangkau?

Dalam situasiini, dia sebaiknya memilih salah satu. Padatnya kota Jakarta membuat kita harus hati-hati dengan waktu. Apalagi, janji harus ditepati, dan tepat waktu pastinya. Ada hal yang perludiperhatikan.Suatu perjalanan tidak hanya mengukur berapa lama waktu yang ditempuh. Misalnya, perjalanan Jakarta ke Tangerang kira-kira 90 menit. Tidak sesederhana itu. Ada yang berpengaruh juga dalam perjalanan kita. Yaitu lintasan. Lintasan itu macam-macam wujudnya. Ada yang lurus, berkelok, naik, turun, terjal, dan halus. Belum lagi berbagai entitas yang ada bersamanya. Kendaraan yang berlalu-lalang, pepohonan, gedung-gedung. Semua berpengaruh dengan waktu tempuh kita.

Berbeda

Sebuah jalan dengan gedung-gedung bertingkat di kedua sisi akan berbeda dengan jalan dengan hamparan luas. Inilah kemudian membawa kita pada istilah "ramai"dan "sepi". Kadang juga, "macet " dan "lancar" atau "lenggang".Oleh karena itu, orang-orang sibuk berpikir mencari jalan tikus. Biar cepat sampai.

Tapi tidak semua bisa berjalan mulus. Suatu saat, ada kalanya lintasan dan waktu tidak bisa bersahabat. Dalam keadaan chaos seperti ini, kita harus tegas memilih, bahkan melepas salah satu dari rentetan rencana pada waktu dan lintasan yang direncanakan sebelumnya. Hal ini yang membuat penting bagi anda untuk duduk tenang, dengan segelas teh atau kopi panas, menuliskan rencana untuk besok. Karenasemuapasti dihadapkan pada waktu dan lintasan. Keduanya adalah medan dunia keseharian manusia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline