Lihat ke Halaman Asli

Rosyidatul Hilmiah

Menuliskan rasa yang ingin dibagikan

Aroma (4)

Diperbarui: 28 Juli 2020   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Berkelakar

Mendengar

Terdiam

Bergerak

Mengendap. 

Beberapa hari ini kegiatan ku tak banyak, sekejap dua kejap membalik halaman ebook gratisan tak menampik keenggananku melanjutkan ke halaman berikutnya. Setiap pagi menjelang waktu menyiram kembang oleh tetangga tak juga menyurutkan langkahku menyeok jalannya. Rasanya selalu sesal jika melihat ada beberapa tanamannya mati, padahal aku bukan pemilik utama apalagi penggagas utama agar tetangga menanam tanaman. Kenapa bukan tanaman yang ramah matahari saja sih, kalau tanaman nya di atas, siapa yang rajin mau sirap pak? Yang ngejogrok di tanah saja malasnya bisa rombongan dua kali per hari ada 5 kali kalik ah. 

Aku memutuskan masa bodoh pun kadang bikin gatel mau menyiram kan tanamannya itu, di saat bukan jam nya jadwal siram. Apa bener tanahnya kesirem juga, masa daunnya doang, emang busa apa itu daun, kan bukan ujan, satu sirem dua sirem di atas pucuknya doang mah jatuh ke tempat lain juga, bukan dimana ada akar nya berada. 

Ingin rasanya ku bawa pulang tanamannya dan kurawat, ku bikinkan puisi syahdu agar tanaman yang di jagokannya itu  semangat kembali untuk hidup. Minimal bertahan beberapa hari, ah buku ini menyebalkan. Buat apa membuat sinopsis kalau jalan cerita nya hanya menarik dirangkum. Salin plot, ide, alur, konsep, akhir cerita, ending. Mudah dan menyenangkan dibaca ketika sudah tau apa akhir ceritanya. Lalu bagaimana ketika sudah masuk penjabaran yang tidak high class, tidak disiram, menunggu wamgsit langit kalau tanaman nya udah mahal mahal dibeli dan dinikn story tiap hari di media chat biar ada ynag komen, kesepian mungkin, bosan dengan kegiatan rumahan, tanpa pembantu, capek iya, bikin kesulut kesel iya, tambah pengen ngusir juga kagak tega. Yah namanya juga life, bisa aja kembali kangen kalau lama nggak ketemu, pas ketemu bosen lagi. 

Ngomongin apa sih? 

Ntah lah, jenuh, sedang tidak inhin membuka balutan luka lama. Biarlah ya, nanti kuceritakan tentang buku favorit ku yang kurindukan aroma lama tak terjamahnya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline