Lihat ke Halaman Asli

Valinda Calonica

Mahasiswi biasa

Magang Menyadarkanku bahwa Sikap Idealis dan Ambisius Itu Tidak Masalah

Diperbarui: 13 Februari 2021   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi magang | sumber: linkedin.com

Magang merupakan bagian dari pelatihan kerja yang pada umumnya dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir dan bersifat wajib sebagai syarat utama menyelesaikan proses pendidikan.

Magang biasanya memiliki bobot sebesar 2 sks untuk satu semester dan umumnya dilakukan di lembaga, instansi, perusahaan, sekolah, dan bahkan toko.

Mata kuliah magang ditujukan agar mahasiswa mengenal dunia kerja dan dapat mengimplementasikan ilmu di bangku perkuliahan dalam menyelesaikan permasalahan di dunia kerja.

Kegiatan magang pun beraneka ragam. Pada level 'easy' ada yang membantu melakukan fotocopy, printing, sampai membuatkan minum pagi. Naik ke level 'medium' misalnya seperti mengikuti penataran, sosialisasi, merekap data, hingga workshop.

Sementara paling atas, level 'expert' misalnya, melakukan dan membuat projek, penelitian mandiri, pemberdayaan, sampai pada mempublikasikan jurnal sendiri. Semua kegiatan tersebut tergantung dari pemilihan dimana kalian melamar di tempat magang.

Magang menjadi hal yang dicemaskan oleh sebagian mahasiswa. Ada banyak sekali hal yang bisa dicemaskan di sini, misalnya tempat magang, tugas magang, lingkungan tempat magang, sampai waktu dan benefit ikut magang.

Tentu semua kecemasan itu tidak berlaku bagi mahasiswa yang sudah memilki "golden ticket" untuk melamar magang di tempat tertentu.

Namun sah-sah saja, karena memperluas networking and relation kini telah menjadi keharusan untuk dapat bersaing di dunia kerja. Hingga ada pepatah ini muncul “banyak kawan banyak rezeki”.

Mahasiswa biasanya akan memilih tempat magang yang sesuai dengan tujuan ia akan kerja nantinya setelah lulus studi. Dalam memilih tempat magang, biasanya mahasiswa akan mempertimbangkan beberapa hal, misalnya yang menjadi sorotan adalah nama instansi dan lokasi tempat magang.

Mahasiswa yang berdomisili di daerah harus berpikir ulang jika ingin mengambil instansi magang yang memiliki ‘nama’. Karena biasanya tempat-tempat seperti ini hanya dapat dijumpai di kota-kota besar. Misalnya kementerian, perusahan start up besar, lembaga riset terkemuka, BUMN, hingga stasiun televisi.

Tentunya dalam pengalaman melakukan magang yang hanya dapat dilakukan sekali dalam perkuliahan pasti ingin mendapatkan hasil yang maksimal dan memiliki impact bagi diri kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline