Lihat ke Halaman Asli

Pualam

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

catatan rindu buat sahabat Lia

remang cahaya gariskan alur
menarik sepanjang dinding retak
berputar, berlikuk bak tarian akar pohon

liku retak berlekak
ada garis setes air temukan jalan
menerobos keremangan
agar menakap seberkas cahaya empunya rembulan

pualam
mendandan dirinya
retak setiap tepi
tergores setiap duka

saat tetes air temukan jalan
ada cahaya pancarkan rindu
memanggil setiap mata menatap
keagungan dari kerapuhan

pualam retak untuk air
temukan jalan menggapai cahaya

dan engkau
tetap agung
karna sang Pujangga menantimu
bersama menatap keindahan cahaya
dari tetes embun di cela retaknya pualam

Pualam
retak untuk air
temukan jalan

30 November 2013
menanti Fajar

Goresan anak Petani

Uran Oncu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline