Lihat ke Halaman Asli

Universitas Ahmad Dahlan

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Pementasan Ndolalak Munggang di Padaan Kulon

Diperbarui: 15 Maret 2024   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolaborasi KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Padukuhan Padaan Kulon menggelar pentas seni Ndolalak Munggang (Foto: Istimewa)

Warga Padukuhan Padaan Kulon, Kulon Progo dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Reguler 119 Unit XV.D.2 berkolaborasi mengadakan Pentas Seni Ndolalak Munggang. Acara diawali dengan sambutan Kepala Padukuhan yakni Yuliyono, ketua Unit KKN XV.D.2 Muhamad Fikri Wahyudi dan Tiara Salsabila, lalu dilanjutkan penyerahan kenang-kenangan dari mahasiswa kepada padukuhan. Kegiatan ini merupakan agenda perpisahan antara masyarakat setempat dan mahasiswa yang melakukan KKN. 

Yuliyono mengapresiasi KKN UAD yang telah melaksanakan program-program kerja dengan baik. "Meskipun program KKN telah selesai dilaksanakan, semoga ilmu serta silaturahmi yang telah terjamin di antara warga dan mahasiswa tetap terus berlanjut," ujarnya, Jumat (23-2-2024)

Pelaku kesenian Ndolalak Munggang, baik penari ataupun wiyaga (pemegang alat musik) tidak hanya berasal dari padukuhan tersebut, tetapi juga melibatkan padukuhan lain, yaitu Padukuhan Padaan Wetan, Padukuhan Kliwonan, Padukuhan Semawung, dan Padukuhan lain di sekitarnya. Tidak ada seleksi khusus bagi keseluruhan anggota kesenian melainkan minat serta semangat belajar bersama dalam melestarikan kebudayaan daerah dalam hal ini kesenian Ndolalak Munggang.

"Berbagai cara diupayakan agar kesenian Ndolalak Munggang dapat terus bertahan, seperti membuat beberapa variasi gerakan tari dan lagu agar lebih dapat diminati baik penari maupun penonton yang menyaksikan. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, semangat seluruh anggota terus dipacu untuk tetap melestarikan Ndolalak Munggang dengan cara modernisasi alat musik. Dari alat musik tradisional (beduk, bende, kendang, terbang) yang kemudian ditambahkan beberapa alat musik modern (orgen, gitar, ketipung), dengan harapan mampu menambah daya tarik dari kesenian Ndolalak Munggang," imbuh Yuliyono.

Ndolalak Munggang terlahir pada Jumat, 1 Januari 1971, sesuai dengan kutipan akta/sertifikat yang diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta. Secara harfiah, ndolalak berarti tarian dan munggang adalah julukan tempat di Padukuhan Padaan Kulon sebelah utara. Jadi, Ndolalak Munggang dapat diartikan sebagai tarian yang berasal dari Padukuhan Padaan Kulon sebelah utara.

Dalam pementasan, biasanya Ndolalak Munggang menampilkan 1--6 rodat (babak), di mana setiap rodat rata-rata berdurasi pementasan sekitar 20 menit. Pada kesenian Ndolalak Munggang yang asli, lagu-lagu yang dilantunkan banyak mengadopsi lirik dari lagu shalawat serta lagu Jawa yang syairnya sudah dibawakan secara khusus oleh Ndolalak Munggang, dengan tarian pada setiap lagu telah ditentukan. (doc)

uad.ac.id




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline