Lihat ke Halaman Asli

Menko Puan Maharani Ingin Undang Guru dari Luar Negeri, Bukan Berarti Impor Guru

Diperbarui: 16 Mei 2019   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Instagram Puan Maharani

Banyak yang salah paham terkait rencana pemerintah "Mengundang Guru dari Luar Negeri". Apalagi rencana ini disampaikan selepas Pilpres, dimana suhu politik yang masih hangat. Beberapa pihak sengaja menggoreng ini sebagai komoditas politik untuk menyerang dan memojokan pihak tertentu, dalam hal ini pemerintah pada umumnya, dan Menko Puan khususnya.

Kebijakan mendatangkan guru dari mancanegara tentu tidak sembarang karena akan dikaji sesuai kebutuhan indonesia. Ini juga tidak ada kaitannya dengan kualitas guru indonesia yang juga semakin baik. Juga tidak ada hubungannya dengan guru yang masih berstatus honorer.

Di beberapa sekolah kita juga sudah banyak guru asing yang sudah lama mengajar dan menunjukan hasil yang baik dan tidak ada persaingan dengan guru-guru dalam negeri. Justru yang terjadi adalah pertukaran pengetahuan yang baik antar guru.

Di sisi lain kalau program ini berjalan, akan menjadi daya picu bagi guru-guru indonesia untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas agar memiliki daya saing.

Selama tidak memberatkan siswa dan orang tua siswa serta kepentingan nasional kita, mendatangkan guru dari luar negeri adalah langkah yang positif.

Sekedar contoh, bisa saja salah satu guru yang dibutuhkan adalah pengajar bahasa inggris. Dengan demikian anak-anak murid kita bisa belajar dengan native speaker, yang selama ini hanya bisa dinikmati oleh sekolah-sekolah berstandar internasional.

"Kita perlu belajar dari negara tetangga Malaysia, yang tidak malu belajar dari "guru-guru asing" yang justru sangat bermanfaat menaikan kualitas pendidikan mereka."

Belum lagi jika tengok di beberapa Pondok Pesantren, banyak guru-guru asing yang sengaja didatangkan guna mengajarkan bahasa-bahasa Arab. Selain menjadi tenaga pengajar, mereka juga ikut melakukan mentransfer ilmunya transfer of knowledge kepada guru-guru setempat.

Kita harus bijak dalam melihat rencana baik pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Jangan tergesa-gesa dalam menilai sesuatu sebelum kita tahu apa sebenarnya tujuan dari rencana tersebut. Kita perlu belajar dari negara tetangga Malaysia, yang tidak malu belajar dari "guru-guru asing" yang justru sangat bermanfaat menaikan kualitas pendidikan mereka.

Perlu kita ingat, mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diatur dalam pembukaan konstitusi, sebagai salah satu tujuan negara di era global saat ini harus dimaknai secara lebih luas tanpa kehilangan jati diri bangsa. Kita selalu mencari yang terbaik sejak dulu bagaimana mengembangkan kualitas anak didik agar memiliki daya saing dengan bangsa lain.

Dengan demikian mendatangkan guru-guru yang berkualitas dari luar negeri merupakan salah satu niat baik pemerintah untuk membantu mempercepat peningkatan kualitas anak didik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline