[caption caption="waspada.co.id"][/caption]
Saat ini yang menjadi perbincangan hangat dimasyarakat adalah dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar sudah sangat mengkhawatirkan karena sudah mencapai level 14.000 an sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 3,97% ke posisi 4.163,73, di samping itu perkembangan ekonomi belakang ini terus menurun, banyak PHK yang terjadi untuk itu pemerintah dihimbau bekerja keras mengatasi itu. Dengan kondisi ekonomi ini maka Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan masukan dan nasehat kepada pemerintahan saat ini khususnya kepada Jokowi sebagai Presiden dalam mengatasi krisis yang terjadi saat ini.
Kemarin (Senin 24/08/2015) Susilo Bambang Yudhoyono melalui akun twitternya @SBYudhoyono memberikan nasehat sebanyak 13 tweet kepada pemerintahan Jokowi-JK untuk lebih fokus dan serius atasi krisis yang melanda Indonesia saat ini karena perkembangan ekonomi saat ini sudah masuk zona 'lampu kuning'. Hal ini ditandai dengan jatuhnya nilai tukar, saham gabungan dan harga minyak melebihi kewajaran, makro dan mikro ekonomi, sektor keuangan dan riil telah terpukul. Karena itu, diperlukan aksi nasional termasuk solusi, dan kebijakan yang lebih efektif. Termasuk di Indonesia. Lebih lengkapnya bisa lihat akun twitter pak @SBYudhoyono.
Hari ini (Selasa, 25/08/2015) Joko Widodo dalam akun Twitternya @Jokowi (sebelumnya Joko Widodo tidak mengakui bahwa akun ini miliknya) bicara mengenai kondisi ekonomi Indonesia dan pelemahan nilai tukar rupiah hanya dengan 2 tweet yaitu Pelemahan Rupiah sudah diluar kebiasaan. Kemarin saya ajak dunia usaha bersama pemerintah lakukan terobosan –Jkw, Ayo bahu membahu atasi pelemahan rupiah dengan cara beli produk lokal –Jkw.
Dari tweet kedua tokoh ini terlihat mana yang mengatasi permasalahan bangsa itu dengan cara sistematis memberikan solusi dan ala kadarnya saja , penulis berharap pemerintahan Jokowi-JK tidak main-main dengan krisis ini karena tentunya akan berdampak pada ekonomi rakyat. Ayo Pak Jokowi kerja, kerja, kerja.