Lihat ke Halaman Asli

Memaknai Kata Nasionalis

Diperbarui: 1 Juni 2020   15:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tanggal 01 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila yang merupakan dasar negara Republik Indonesia, ditandai dengan pidato Soekarno pada tanggal 01 Jui 1945 tentang dasar Indonesia sebagai negara yang merdeka. Hingga akhirnya kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, atau kurang lebih 2,5 bulan setelah lahirnya Pancasila. Setelah Republik Indonesia merdeka, tentu saja sudah menjadi tugas sebagai warga negara untuk paling tidak ikut berperan serta dalam mempertahankan kemerdekaan, dengan diantaranya dengan selalu menanamkan nasiomalisme dalam diri masing-masing. Nasionalisme yang dapat diartikan sebagai rasa cinta tanah air, yang dimana individu yang memiliki jiwa nasionalisme tersebut disebut dengan nasionalis.

Dengan berkembangnya jaman, makna nasionalis juga mengalami banyak makna, dimana juga tidak jarang nasionalis sendiri hanya dimaknai secara etimologis, meskipun menurut saya nasionalis ini sebaiknya memiliki arti yang filosofis, dimana seorang nasionalis itu terlahir dan tidak dibuat. Dewasa ini sering saya melihat ada beberapa pemuda yang mendengungkan kenusantaraan sebagai wujud nasionalisme, dimana setiap nilai nusantara adalah representasi dari nasionalisme, sehingga seorang yang bernusantara adalah seorang nasionalis. Hal tersebut menurut saya sudah tepat, namun bukankah seseorang yang berwarganegaraan, atau setidaknya berbangsa Indonesia juga dapat dikatakan sebagai seorang yang nasionalis? 

Banyak Kompasioner yang tinggal di luar negeri, diantaranya yang sering saya ketahui adalah di Eropa Utara (Maaf, tidak saya sebutkan namanya, hehehe), namun masih tetap menulis di Kompasiana yang merupakan produk yang "nusantara",  apakah tidak dapat disebut dengan seorang yang nasionalis? Meskipun telah hidup di luar negeri, namun setidaknya perhatian sekecil apapun terhadap Republik Indonesia menurut saya adalah bentuk sebuah nasionalisme. 

Sebaliknya, apakah orang yang selalu hidup di dalam negeri sudah pasti seorang nasionalis? Sering saya jumpai orang yang hidupnya berada di dalam negeri namun kalau berbicara selalu dengan istilah asing dengan vernakulasi yang tampak sengaja "diasing-asingkan", apakh mereka juga dikatakan sebagai seorang nasionalis? Atau seperti saya sendiri yang berasal dari Suku Jawa, setiap hari selalu berbahasa Jawa, dan seringkali saya malah tahu translasi suatu kata dalam bahasa Inggris ke bahasa Jawa, namun malah bingung ketika mencari bahasa Indonesia-nya sendiri. Apakah saya dapat dikatakan sebagai seorang tidak nasionalis?

Setiap orang mempunyai makna sendiri dalam mengartikan kata nasionalis, dimana meskipun ada arti secara etimolohis, namun makna persepsif pasti juga dimiliki oleh setiap orang. Bagi saya, makna nasionalis itu adalah seorang yang memiliki jiwa nasionalisme yang bersifat dinamis secara kronologis, namun memiliki sifat yang statis secara ideologi. Bukan berarti seseorang yang mencintai musik rock dan kurang suka dangdut adalah seseorang yang tidak nasionalis, bukan berarti seseorang yang memiliki pasangan orang luar negeri adalah orang yang tidak nasionalis, namun nasionalis adalah ketika orang tersebut masih memiliki empati dan simpati terhadap Republik Indonesia, meskipun sekecil apapun. 

Apalagi seiring perkembangan jaman, dikuatirkan jiwa nasionalisme generasi muda akan semakin tergerus, dengan banyak alasan, termasuk diantaranya adalah ketika hal-hal yang "nusantara" dianggap sebagai sesuatu yang sudah obselet dan termajinalkan, dinggap kurang "gaul" dan lain-lain. Dan menurut saya untuk tetap menjaga nasionalisme adalah dengan terus merasa bangga menjadi seorang Indonesia. Tidak peduli hasil tes TOEFL yang di atas 500, namun tetap berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika berkomunikasi di forum resmi. Banyak yang meremehkan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang mudah, namun sebenarnya banyak yang keliru dengan hal tersebut, sebagai contoh apakah banyak yang tahu arti kata "melayap", "berandang", dan juga kata "lasak"? Mungkin banyak yang tahu (meskipun mungkin tidak tahu artinya) istilah-istilah bahasa asing, namun tidak tahu bahasa Indonesianya. Sebagai contoh, saya diprotes oleh seseorang yang meminjam komputer saya untuk mengetik, karena pengaturannya saya pindah ke bahasa Indonesia, dan mengatakan komputer saya jadi membingungkan. Padahal pengaturannya malah menggunakan bahasa Indonesia, tapi malah bingung dengan bahasa nasional sendiri.

Berikut adalah makna nasionalis menurut saya, dan apa makna nasionalis menurut anda? Tentu saja makna akan berbeda dari setiap individu. Demikian artikel dari saya, dan sekedar mengingat apabila sudah 75 tahun sejak lahirnya pancasila, semoga seluruh bangsa Indonesia mampu semakin memperkuat nasionalisme, dan juga di tengah pandemi Covid-19 ini bangsa Indonesia dapat diberikan kekuatan, dan juga segera terbebas dari pandemi ini. Semoga artikel ini dapat bermanfaat, dan apabila ada kesalahan dalam artikrl saya, mohon untuk dikoreksi. Selamat hari lahir Pancasila, semoga bangsa Indonesia tetap solid, saling menghargai sama lain, dan juga dapat menjadi bangsa yang mampu bersaing di dunia internasional, dan juga ingat untuk  selalu menjadi seorang nasionalis!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline