Lihat ke Halaman Asli

Deretan Rekor Terburuk Piala Dunia FIFA

Diperbarui: 24 Mei 2020   01:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tropi Piala Dunia FIFA (Sumber Gambar: medium.com)

Piala Dunia FIFA adalah ajang 4 tahunan yang dimulai sejak tahun 1930 di Uruguay, dan terakhir digelar di Rusia pada tahun 2018, dan total telah terlaksana 21 turnamen, dengan juara yang hanya datang dari 2 benua, yaitu Eropa dan Amerika Selatan. Eropa unggul dalam perolehan 12 titel yang masing-masing adalah Italia dan Jerman (4), Perancis (2), sisanya Inggris dan Spanyol (1), dan Amerika Selatan meraih 9 titel yang dibagi Brasil (5), serta Uruguay dan Argentina (2). Banyak rekor telah diciptakan, seperti Top Scorer sepanjang masa yang diraih oleh Striker Jerman Miroslav Klose dengan 16 gol, serta caps terbanyak yang juga diraih Pemain Jerman, Lothar Matthaus dengan 25 caps.

Namun ada juga beberapa rekor yang bisa dikatakan agak dilupakan, terutama rekor dalam hal terburuk yang diantaranya adalah:

1. Juara dengan Produktifitas Terburuk (Spanyol 2010)

Spanyol memang meraih juara Piala Dunia pertamanya di Afrika Selatan 2010, ketika di final mengalahkan Belanda dengan skor 1-0 lewat gol tunggal Andres Iniesta, dan gawang Iker Casillas juga hanya kebobolan 2 gol selama turnamen. Namun produktifitas Spanyol merupakan yang terburuk sepanjang gelaran Piala Dunia, yaitu hanya mencetak 8 gol dari 7 pertandingan, dimana kedelapan gol tersebut hanya berasal dari 3 pemain, yaitu David Villa (5), Andres Iniesta (2), serta Carles Puyol (1). Bahkan mereka memulai turnamen dengan dikalahkan Swiss dengan skor 0-1, kemudian mengalahkan Honduras 2-0, dan Chile 2-1. Pada babak 16 besar hingga final, berhadapan dengan Portugal, Paraguay, Jerman, dan Belanda, mereka hanya mampu menang masing-masing dengan skor sama, yaitu 1-0. Produktifitas Spanyol bahkan jauh lebih "parah" dari Brasil di Piala Dunia 1994 dengan 11 gol dari 7 pertandingan.

2. Turnamen Piala Dunia dengan Rata-rata Gol Terburuk (Italia 1990)

Piala Dunia Italia 1990, berakhir dengan kemenangan Jerman Barat yang meraih gelar ketiganya setelah di final melakukan balas dendam terhadap Argentina yang mengalahkan mereka di final Piala Dunia 1986 Meksiko. Namun turnamen ini mempunyai rata-rata gol terburuk sepanjang sejarah Piala Dunia, yaitu 2,21 gol per laga, lebih buruk daripada Jerman 2006 (2,3), dan Afrika Selatan (2,27). Bahkan skor terbesar "hanya" 5-1, dimana masing masing didapatkan ketika Cekoslovakia mengalahkan Amerika Serikat dan Jerman Barat mengalahkan Uni Emirat Arab. Jumlah gol di babak gugur hanya 30 gol dari 16 laga, atau dengan kata lain kurang dari 2 gol untuk setiap laga. Untuk babak grup, produktifitas gol terburuk ada di Grup F, dimana bercokol Inggris, Belanda, Republik Irlandia, dan Mesir, dimana hanya tercipta 7 gol dari 6 pertandingan.

3. Juara Bertahan Terburuk (Perancis 2002)

Piala Dunia Korea-Jepang adalah Piala Dunia yang menurut saya paling penuh dengan kejutan, diantaranya bertumbangannya tim besar macam juara bertahan Perancis, Portugal, dan Argentina di babak grup. Serta langkah raksasa Korea Selatan yang mencapai babak semifinal Piala Dunia dengan menyingkirkan raksasa macam Italia dan Spanyol. Namun rekor terburuk untuk juara bertahan juga terjadi di turnamen ini, dimana Perancis yang notabene juga juara pada turnamen Euro 2000 Belanda-Belgia, dan juga diperkuat oleh pemain yang masuk dalam tim juara 1998 dan 2000, seperti Zinedine Zidane, Lilian Thuram, dan juga Thierry Henry ternyata malah gagal lolos dari babak grup, dan parahnya lagi mereka hanya meraih 1 poin dari 3 pertandingan dan tidak mencetak satupun gol, dan kebobolan 3 gol. Perancis mengawali turnamen dengan kekalahan 0-1 dari Senegal, kemudian imbang 0-0 melawan Uruguay, dan kemudian di pertandingan ketika dikalahkan Denmark dengan skor 0-2. Rekor Perancis bahkan lebih "acak-adul" dari Italia di Piala Dunia Afrika Selatan 2010, dimana Italia masih mampu meraih 2 poin, dan mencetak 4 gol. Waktu itu jumlah pertandingan yang terlalu banyak di klub dijadikan biang kerok kegagalan Perancis di Piala Dunia 2002, dimana waktu itu seorang pemain yang diturunkan secara reguler dapat bermain antara 54 hingga 60 pertandingan per musim, dan hasil buruk tim-tim besar di Piala Dunia 2002 ini berimbas pada jumlah pertandingan Liga Champions Eropa yang disederhanakan.

4. Kekalahan dengan skor terburuk (Hungaria - El Savador 10-1)

Partai antara Hungaria bertemu dengan El Savador terjadi pada tanggal 15 Juni 1982, dimana 11 gol terjadi, dengan kemenangan telak Hungaria 10-1 atas El Savador. 8 gol terjadi dalam 33 menit, tepatnya rentang menit ke-50 hingga menit ke-83, dimana 7 gol diraih oleh Hungaria dan 1 gol untuk El Savador. Sayangnya Hungaria gagal lolos ke babak selanjutnya setelah dikalahkan oleh Argentina dengan skor 1-4 dan imbang 1-1 melawan Belgia. Hungaria hanya finish di peringkat ketiga Grup 3 dan gagal lolos ke putaran kedua. Bagi El Savador sendiri hasil pahit di Piala Dunia 1982 seakan mengulang derita mereka di Piala Dunia 1970, ketika mereka juga selalu kalah dalam 3 pertandingan, dan menduduki posisi juru kunci dengan kebobolan 9 gol dan tanpa mencetak satupun gol.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline