Belakangan ini, dunia investasi saham sedang ramai diperbincangkan, Bagaimana tidak? Meningkatkan kemajuan teknologi disertai dengan ilmu pengetahuan yang berkembang membuat orang-orang memutuskan untuk memperdalam literasi keuangan.
Tujuannya pun berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang ingin melipat ganda asset, mencari keuntungan melalui jual beli saham, atau mendapatkan laba atau dividen dari setiap emiten, dan sebagainya.
Keuntungan-keuntungan ini pun tentu tak bisa didapatkan begitu saja. Anda tentu membutuhkan strategi khusus guna mewujudkan portofolio yang baik dan mampu mendatangkan profit-profit lainnya.
Salah satu caranya adalah dengan melakukan money management. Nah, tahukah Anda apa money management dan bagaimana cara mengaplikasikannya dalam investasi saham?
Untuk lebih jelasnya, yuk silakan simak di bawah ini!
Apa Itu Money Management?
Money management adalah suatu upaya di mana Anda mengatur keuangan yang meliputi proses menentukan anggaran, alokasi tabungan, dan evaluasi terhadap pengeluaran. Dalam investasi saham, money management ini cenderung mengarah kepada memberikan perhatian lebih pada penggunaan modal, bagaimana mengalokasikan uang pada emiten yang tepat, dan kapan waktu yang tepat untuk menjual atau membeli sebuah emiten. Dengan cara-cara ini, risiko dalam berinvestasi pun bisa diminimalisir dan profit akan semakin mudah didapat.
Ada beberapa alasan mengapa money management sangat penting terutama bagi investor pemula. Untuk cari tahu lebih lanjut, silakan simak hal-hal apa saja yang membuat money management ini penting pada investasi saham. Yuk, langsung simak di bawah ini!
1. Meminimalisir Risiko Kehilangan Banyak Uang
Money management sangat penting terutama ketika Anda ingin menempatkan uang pada emiten yang tepat. Tak hanya mengukur dari segi teknikal dan fundamental dari sebuah saham, biasanya investor yang sudah berpengalaman juga melibatkan money management yang tepat. Tujuannya pun sederhana, agar risiko kerugian atau kehilangan uang bisa diminimalisir.
2. Mampu Mengambil Sikap Ketika Floating Loss and Profit