Lihat ke Halaman Asli

Tutut Setyorinie

TERVERIFIKASI

Lifelong Learner

Bukan Hanya Dapur, Emas Juga Membuka Agustus dengan Cantik

Diperbarui: 2 Agustus 2020   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Emas batangan | ilustrasi: www.gotradingasia.com

Awal Agustus membuat dapur meriah dengan serba-serbi daging yang diolah menjadi beragam masakan. Hal ini dikarenakan masih hangatnya hari raya Idul Adha yang baru terjadi kemarin, 31 Juli 2020.

Namun bukan hanya dapur, ada satu lagi yang tampil cantik dalam membuka Agustus yaitu emas. Setelah untuk pertama kalinya menyentuh harga Rp 1 juta per gram pada 28 Juli lalu, pada awal Agustus harga emas kembali menguat menjadi Rp 1,028 juta per gram. Mengacu pada grafik yang disajikan Logam Mulia, harga ini merupakan pencapaian tertinggi emas dalam sejarah.

Pergerakan harga emas | sumber: www.logammulia.com

Emas merupakan salah satu investasi yang terbilang aman. Bahkan emas dikenal sebagai investasi lintas golongan, karena emas digemari baik itu oleh para pemodal, pekerja kelas menengah, hingga ibu rumah tangga.

Bukankah ibu kita sering kali membeli emas ketika ada uang lebih, lalu dijual kembali ketika ada kebutuhan? Ya, sejak dahulu emas sudah dipercaya sebagai media penyimpanan. 

Emas juga merupakan investasi yang pergerakannya cukup stabil bahkan cenderung naik. Hal ini dapat dilihat pada grafik di atas, bahwa pergerakan emas pada 7 tahun terakhir telah mengalami kenaikan yang cukup pesat, khususnya pada tahun 2020.

Menurut Big Alpha, setidaknya ada tiga hal yang menyebabkan kenaikan harga emas saat ini yaitu, ketengangan geopolitik Amerika Serikat dan China, stimulus Eropa, serta virus corona yang kian masif. Poin terakhir tampak menjadi pemicu paling tinggi terhadap kenaikan harga emas dalam negeri. 

Hal ini terlihat dari data dalam situs resmi Covid 19, bahwa angka positif corona di Indonesia sudah menembus 108 ribu jiwa. Angka ini mengantarkan Indonesia ke peringkat 24 dalam pencapaian kasus terkonfirmasi Covid 19 di dunia.

Dengan berbagai krisis ini, emas dipercaya sebagai safe haven aset. Lantas, apa itu save haven?

Safe haven ibarat sekoci dalam kapal pesiar. Kamu bisa mengunjungi tempat hiburan atau restoran mewah, tapi berada dekat kapal sekoci adalah tempat paling aman di kapal pesiar. Terlebih di tengah badai yang dapat menyebabkan mesin kapal tiba-tiba rusak dan berpotensi tenggelam.

Begitu pula dengan emas, di tengah krisis yang kian tak menentu, emas dapat bertahan bahkan mencuri keuntungan. Hal ini dapat terlihat dari grafik yang disajikan Gold Price, bahwa pada krisis moneter 1998 harga emas justru mengalami peningkatan, dari yang sebelumnya seharga Rp 27 ribu per gram pada Juli 1997  menjadi Rp 138 ribu per gram pada Juli 1998.

Pergerakan harga emas dari tahun 1994 - 2020 | sumber:goldprice.org

Namun sejalan dengan ekonomi yang kian membaik, harga emas memang mengalami penurunan di tahun 2000. Namun setelah itu, harganya terus merangkak naik dari tahun ke tahun. Hal ini yang membuat emas menjadi salah satu aset yang dapat dijadikan lindung nilai atau save haven.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline