Lihat ke Halaman Asli

S Aji

TERVERIFIKASI

Nomad Digital

Salon Kesedihan

Diperbarui: 22 Oktober 2018   20:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Live Japan

Pernahkah kau hidup pada kota yang hampir setiap bulan melahirkan salon kecantikan? 

Sementara di rumah sakit, orang-orang berwajah masam tetap berjubel, mengantri bersama penderitaannya. Adapun wajah para dokter hanya terlihat sumringah di depan gawai mereka? 

Sedang kau sendiri, di kepalamu, selalu ada seorang perempuan yang nyaris menang di hadapan penyerbuan iklan perihal tubuh dan keabadian. Seperti ingin mengatasi hari yang makin perih. Seperti ingin mengatakan yang disediakan waktu hanyalah kolonisasi angan-angan terhadap tubuh. 

Dan perempuan itu, hampir setiap sepi, muncul dari balik selimutmu yang lembab. Tertawa dan berkata lirih, "Bagaimanakah cinta boleh cukup sebagai obatnya?" Kau terus bersedih. Kau ingin menangis tapi tak ada lagi kesedihan yang benar-benar baru.

Kemudian mematung seperti kemarin. Mengenang hari kau dimakamkan. 

[2018]

*** 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline