Lihat ke Halaman Asli

Teacher's Rainbow Trail (12)

Diperbarui: 31 Januari 2024   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Bab 12. Kabar gembira untuk  program HMPD

Porgram yang digulirkan oleh Bank Dunia, untuk meningkatkan kualitas pendidikaan science di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia, yaitu  membuka kerjasama dengan lima Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Membuka program beasiswa untuk  Mahasiswa program diploma tiga, dikenal dengan istilah HMPD (Himpunan Mahasiswa Program Diploma). Setelah selesai kuliah, kemudian ditempatkan di wilayah yang sudah disepakati oleh lima perguruan tinggi, dan secara otomatis menjadi Pegawai Negeri Sipil di lingkup Dinas Pendidikan Nasional sebagai guru.

"Adi, kamu tadi hadir di acara pertemuan mahasiswa HMPD dengan ketua Dekan FMIPA?" tanya Alif.

"Aku kan termasuk salah satu panitia, Alif! yang menyiapkan perlengkapan, ruangan dan pengumuman ke Mahasiswa itukan pengurus HMPD," kata Adi.

"Kamu tadi hadir kan?" tanya Adi.

"Ya iya dong, masa acara sepenting itu tidak hadir! Percuma saja aku berteman dengan mu kawan, sebagai pejabat HMPD," kata Alif, sambil bercanda.

Alif, Adi, dan Muslim adalah Mahasiswa yang termasuk di dalamnya, dengan mengambil jurusan MIPA di program HMPD. Kabar gembira ini menjadi hal yang sangat di syukuri, begitu juga dengan Alif. Setelah mendapatkan informasi tentang beasiswa dan ditindaklanjuti dengan perjanjian kontrak serta sistem yang diterapkan oleh Fakultas yaitu sistem DO (Drop Out). Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan yang ditentukan oleh fakultas, maka akan kena DO.

"Alhamdulillah Ya Allah, hamba sudah diberikan jalan kemudahan untuk bisa kuliah, sehingga hamba terbebas dari biaya kuliah. Sangat berat untuk Abah dan Emih membiayai kuliah, sampai-sampai merelakan sawah dan perhiasan dijual untuk biaya kuliah, terimakasih Yaa Robb. Hanya kepada Engkau hamba menyembah dan hanya kepada Engkau hamba mohon pertolongan, Aamiin!" Lantunan doa Alif atas nikmat yang diberikan.

Alif teringat dengan kampung halaman, terutama dengan Abah dan Emih yang sudah bersusah payah mengusahakan biaya kuliah. Kabar terakhir dari Mas Rahman yang sudah pulang ke kampung,  keadaan abah yang sudah tidak bekerja. Sekarang tidak  buka servis jam karena tempat mangkalnya digusur akibat proyek pelebaran jalan dan pengaspalan. Kondisi keuangan keluarga hanya mengandalkan dari hasil pendapatan Abah selama ini. Mas Rahman yang sekarang menggantikan posisi Abah, mencukupi semua kebutuhan harian keluarga di kampung.

Melihat Alif yang termenung lama tanpa memperhatikan kondisi sekitarnya, Adi merasa heran dengan perubahannya yang drastis.

"Ada apa, Alif?" tanya Adi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline