Lihat ke Halaman Asli

Tomi Pradjie

Banyak Bacanya, Banyak Melamunnya, Sedikit Bicaranya

Puisi | Kucium Luka-Mu dalam Linangan Air Mata

Diperbarui: 12 April 2020   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

unsplash.com /Jack Sharp

Di ruangan sempit ini aku bersimpuh
Lututku lemas, tubuhku bergetar
Dalam kesedihan ini tetap bertelut
Mengatup tangan, berdoa, dan mengusap air mata

Di dalam pencobaan dunia kuteguhkan diriku
Meneladani ibu, kupasrahkan garis tanganku
Sesak seberat debu takkan sebanding dengan bilah pedang yang menusuk hatinya
Takkan lebih berat dari linangan air matanya

Tidak lebih aku ini daripada debu di bawah kasutMu
Darahku bersih tiada berdebu, tapi tiada harganya
Oleh sebab penggenapan kasih yang begitu besar
Dalam sunyi aku memohon pengampunan

Bisukanlah mulutku
Tulikanlah telingaku
Dan butakanlah mataku
Biarkanlah hatiku yang mendengar, hatiku yang berkata, hatiku yang mengerti

Dalam kekacauan hidup ini, aku bertelut
Mengenang kemuliaanMu yang kudus




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline