Lihat ke Halaman Asli

Agustinus Sipayung

Seorang konsultan di bidang pertanian

Tanaman Kakao Super Asal Indonesia

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14090242531494819393

[caption id="attachment_320976" align="aligncenter" width="300" caption="Klon MCC 01 Asal Luwu Utara "][/caption]

Kabar baik bagi pekebun kakao, pasalnya 2 klon unggul lokal yang cukup popular di kalangan pekebun di Sulawesi Selatan telah ditetapkan sebagai benih benih oleh pemerintah pada pertengahan Bulan Agustus 2014 yang lalu. Oleh tim pelepasan varietas kedua jenis kakao unggul ini dianggap layak digunakan secara luas oleh masyarakat.

Kedua klon tersebut adalah MCC 01 yang di masyarakat dikenal dengan nama M01. Klon istimewa ini konon ditemukan oleh Alm Muktar pada tahun 2001, yang tinggal di Desa Lara, Kecamatan Baebunta. Klon ini sudah digunakan di Kabupaten Luwu Utara karena berbagai keunggulannya. Yang kedua adalah MCC 02 yang di kalangan pekebun kakao dikenal dengan nama M45. Andi Mulyadi dan M. Nasir menemukan klon ini dengan kode 45 di Desa Tingkara, Kecamatan Malangke. Klon ini dikenal sebagai tanaman kakao penghasil buah berbiji besar.

[caption id="attachment_320977" align="aligncenter" width="300" caption="Klon MCC 02 (Sumber: Puslitkoka, 2014)"]

14090243272087307905

[/caption]

Keunggulan MCC 01 terlihat dari potensi produksinya yang mencapai 3,69 ton/ha/tahun sedangkan MCC 02 tidak kalahunggulnya,karena memiliki potensi produksi mencapai 3.02 ton/ha/tahun. Sedangkan untuk kadar lemak bisa mencapai 50% baik untuk MCC 01 maupun MCC 02. Namun keunggulan yang paling menarik dari kedua klon ini adalah memiliki ukuran biji yang relatif besar dibadingkan klon-klon yang sudah dilepas. MCC 01 memiliki berat biji 1,75 gram, sedangkan MCC 02mencapai 1,61 gram.

Terkait ketahanan hama kedua klon ini relatif tahan terhadap VSD namun MCC 01 relatif lebih rentan terhadap PBK jika dibandingkan MCC 02 maupun Sulawesi 1. Namun untuk penyakit busuk buah kedua klon ini relatif lebih tahan dari Sulawesi 1.

[caption id="attachment_320979" align="aligncenter" width="300" caption="Perbandingan Ukuran Biji ( Sumber Puslitkoka, 2014)"]

14090244221822398783

[/caption]

Dengan penetapan kedua klon ini menjadi benih bina maka bahan tanaman kedua jenis ini telah dapat digunakan secara luas di Indonesia. Saat ini kabar baiknya tersedia potensi jutaan mata entres di Kabupaten Luwu Utara dan juga tersedia bibit sambung samping menggunakan batang atas kedua klon unggul ini. Untuk informasi pemesanan atau pembelian bibit ini dapat menghubungi Kakao Indonesia.

Hendra Sipayung

Twitter @hendrasipayung

Phone Number: 085925077652




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline